20 mahasiswa IPB laksanakan KKN di Pringsewu

id lampung, pringsewu

20 mahasiswa IPB laksanakan KKN di Pringsewu

Sebanyak 20 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) di Kabupaten Pringsewu (Antaralampung/Doc Pemkab Pringsewu)

Bandarlampung (ANTARA) - Sebanyak 20 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) di Kabupaten Pringsewu. Para mahasiswa ini akan ditempatkan di Pekon Wates Timur, Kecamatan Gadingrejo dan Pekon Banyuurip, Kecamatan Banyumas selama satu bulan mulai 7 Juli sampai dengan 7 Agustus 2021.

Staf Ahli Bupati Pringsewu Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Relawan, saat menerima para mahasiswa tersebut di Aula Utama pemkab setempat, Rabu (30/6/21), mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa IPB serta ucapan terimakasih atas dipilihnya Kabupaten Pringsewu sebagai salah satu lokus KKN Tematik tahun ini.

Menurutnya, kegiatan KKNT ini merupakan salah satu bentuk dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus diwujudkan secara nyata.

Disampaikan juga bahwa Pemkab Pringsewu saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan di berbagai bidang sehingga diharapkan melalui kegiatan KKNT ini ada kontribusi sekaligus solusi dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat.

“Karena saat ini sedang dalam suasana pandemi COVID-19, diharapkan  senantiasa melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Peternakan IPB Irma Isnafia Arief, dalam sambutannya secara virtual dari kampus IPB Dramaga Bogor juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan  kepada Pemerintah Kabupaten Pringsewu yang telah menerima para mahasiswanya untuk melaksanakan KKN Tematik di Kabupaten Pringsewu.

Dikatakan, KKNT merupakan kegiatan yang wajib diikuti  mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan, dimana pada tahun ini ada ribuan mahasiswa yang akan melaksanakan KKNT dan akan diterjunkan ke berbagai daerah di Indonesia.

“KKNT ini juga disebut KKN domisili karena dilakukan oleh kelompok mahasiswa yang berdomisili di suatu wilayah. Selama berada di wilayah domisili, para mahasiswa tetap dipantau oleh para dosen pembimbing,” katanya.