Arinal berharap ekonomi Lampung pulih tahun 2022

id musrenbang, gubernur arinal, pemulihan ekonomi

Arinal berharap ekonomi Lampung pulih tahun 2022

PMusrenbang Provinsi Lampung tahun 2021 (ANTARA/HO)

Kalau kita bicara pembangunan tahun depan (tahun 2022) mari kita pastikan bahwa apa yang kita lakukan tahun ini, pembangunan tahun 2021 ini sukses, ujar Gubernur

Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, didampingi Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Lampung tahun 2021, di Bandarlampung,  Senin.

Acara ini dihadiri Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga, Sugeng Haryono, Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahan, Kementerian PPN/Bappenas Oktorialdi, Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay, dan undangan lainnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Arinal menyampaikan dua agenda, pertama rencana pembangunan tahun 2022 dan kedua menjadikan tahun 2022 sebagai tahun kunci bagi pertumbuhan ekonomi Lampung setelah bebas dari pandemi COVID-19.

Gubernur menilai cerahnya harapan di tahun 2022 akan tercermin dari tahun 2021 yang sukses. 

Baca juga: Gubernur ajak duta pariwisata promosikan wisata Lampung

"Kalau kita bicara pembangunan tahun depan (tahun 2022) mari kita pastikan bahwa apa yang kita lakukan tahun ini, pembangunan tahun 2021 ini sukses," ujar Gubernur.

Arinal mengingat kembali perjalanan tahun 2020 lalu, di mana Lampung menghadapi bencana global pandemi COVID-19. Ini merupakan masa-masa yang sulit untuk semua jenjang pemerintahan di pusat maupun di daerah. 

Berbagai upaya telah dilakukan untuk pencegahan penyebaran COVID-19 yang dilaksanakan  oleh Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 tingkat provinsi dan kabupaten/kota, juga sangat didukung oleh DPRD, Forkopimda,  lembaga masyarakat lintas agama, perguruan tinggi, serta partisipasi mandiri dari berbagai eleman masyarakat dan dunia usaha.

Baca juga: BI: Ekonomi Lampung menunjukkan perbaikan

 "Alhamdulillah, hasil kerja keras dan kekompakkan Tim Gugus Tugas Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam menangani penyebaran COVID-19, Provinsi Lampung mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat dengan memperoleh Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp18,1 miliar yang akan dipergunakan untuk mendorong pemulihan ekonomi daerah termasuk mendukung industri kecil, usaha mikro kecil dan menengah, koperasi dan tradisional serta penanganan COVID-19 bidang kesejahteraan dan bantuan sosial," jelas Gubernur.

Fakta berikutnya, lanjut Arinal, di tengah tekanan ekonomi nasional dan global, pertumbuhan ekonomi Lampung tidak terlalu jatuh terpuruk. Jika pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2020 mencatat angka minus 2,07 persen, maka ekonomi Lampung  masih lebih baik, yaitu minus 1,67  persen. Demikian pula laju inflasi tahun 2020, yang terkendali pada level 2,00 persen.

Contoh lain, baru-baru ini terjadi masalah merosotnya harga komoditas penting di Lampung yang terkait dengan anjloknyaharga singkong. Didorong adanya komitmen untuk mensejahterakan rakyat yaitu kaum petani, Pemerintah Provinsi Lampung hadir untuk menginisiasi dan memfasilitasi pertemuan antar pihak terkait.

Baca juga: Organda Lampung: Tansportasi diharapkan pulih setelah larangan mudik

Pengusaha, asosiasi petani, perguruan tinggi, pemerintah kabupaten/kota dan pelaku utama yang terkait berkumpul untuk bermusyawarah. Hasilnya, sangat membanggakan. Terdapat kesepakatan dan solusi terbaik, petani dan pengusaha tidak ada yang dirugikan.

Dari harga singkong sebelumnya sekitar Rp400/kg menjadi harga minimal Rp900/kg dengan rafaksi maksimal 15 persen. 

Terkait pemulihan ekonomi, Gubernur ingin adanya perkuatan ketahanan pangan daerah, meningkatkan keberdayaan masyarakat melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, dukungan kepada koperasi, kegiatan perbaikan infrastruktur berbasis padat karya.

Kemudian mengaktifkan kembali roda bisnis secara berangsur, seraya memaksimalkan efektifitas alokasi anggaran pembangunan dengan tetap memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat yang rentan.