Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pengelola destinasi di lima kabupaten/kota bersiap menerapkan konsep pariwisata berbasis kualitas untuk menghidupkan sektor tersebut pada masa pandemi.
"Sekarang ini, kita menyiapkan diri untuk menuju strategi quality tourism karena untuk konsep pariwisata massal kan sebelum pandemi ya," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo di Yogyakarta, Senin.
Singgih mengatakan pariwisata berbasis kualitas tidak lagi mementingkan jumlah wisatawan yang datang. Akan tetapi, dengan menerapkan konsep itu disertai dengan protokol kesehatan yang ketat, nilai ekonominya diharapkan tetap bisa diperoleh lebih tinggi.
Baca juga: KLHK meninjau lokasi bekas tambang di Bengkulu yang jadi wisata alam
Untuk menuju pariwisata berbasis kualitas, menurut dia, banyak hal yang harus dipersiapkan dan diperbaiki. Mulai dari kualitas layanan, higienitas hidangan atau kuliner, akses transportasi darat, layanan hotel, hingga keberadaan narasi budaya pada setiap destinasi.
"Kalau daya tarik sama tetapi layanan lebih bagus, maka kita bisa jual lebih tinggi lagi karena punya nilai tambah," kata dia.
Keberadaan narasi pada setiap destinasi wisata, menurut dia, cukup penting. Wisatawan tidak lagi hanya mengandalkan spot foto, tetapi ke depan mereka akan memperoleh pengetahuan baru serta pengalaman budaya Yogyakarta.
Untuk memperkuat kesiapan menuju pariwisata berbasis kualitas, menurut Singgih, Dispar DIY akan memberikan pelatihan kepada para pengelola maupun pemandu wisata terkait pelayanan, tentang keistimewaan DIY, budaya, hingga membuat narasi cerita yang baik.
"Narasi itu tidak perlu cari-cari, tinggal menyusun kembali," kata dia.
Baca juga: Kemenparekraf mendorong pemulihan pariwisata Banyuwangi
Tidak hanya itu, menurut dia, menyusul telah diresmikannya Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), seluruh pengelola destinasi wisata juga telah diminta mempersiapkan pelayanan dengan standar internasional.
"Berkelas dunia tidak harus yang bangunannya mewah, tapi bisa menghadirkan budaya, menghadirkan daya tarik yang unik yang tidak semua tempat punya," katanya.
Ia meyakini keberadaan YIA memberikan nilai tambah bagi DIY, utamanya dari sisi aksesibilitas dengan kualitas landasan nomor satu di Indonesia.
Meski demikian, Singgih tidak ingin terburu-buru menetapkan target peningkatan kunjungan wisata di DIY karena pandemi COVID-19 belum usai.
"Harapan saya tentu pandemi segera selesai dulu. Sebelum pandemi selesai ya kita belum bisa bergerak maksimal," kata dia.
Baca juga: Kemenparekraf inisiasi Gerakan BISA dan GPM di Malang, Jatim
Berita Terkait
DIY waspadai cacar monyet pascaditemukan dua dugaan kasus
Senin, 2 September 2024 21:48 Wib
Petugas linmas Sleman meninggal dunia setelah amankan pemilu
Jumat, 16 Februari 2024 11:42 Wib
Presiden Jokowi sebut bantuan beras diberikan
Selasa, 30 Januari 2024 11:00 Wib
Kyai se-DIY deklarasi dukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Selasa, 16 Januari 2024 14:55 Wib
Kaesang persilakan Ade Armando keluar dari PSI terkait dinasti DIY
Rabu, 6 Desember 2023 22:56 Wib
MR DIY-MBK Ventura hadirkan pemberdayaan perempuan pelaku UMKM di 12 provinsi termasuk Lampung
Sabtu, 18 November 2023 15:36 Wib
Bawaslu diminta tertibkan baliho PPP dukung AMIN di Sleman
Sabtu, 11 November 2023 18:46 Wib
Korban mutilasi di Sleman mahasiswa UMY
Selasa, 1 Agustus 2023 11:00 Wib