KSOP dan IPC Panjang bahas kinerja dan kesiapan penanganan COVID-19

id Ipc pelindo, ksop, covid-19, kinerja ipc pelindo

KSOP dan IPC Panjang bahas kinerja dan kesiapan penanganan COVID-19

KSOP dan IPC Panjang, Lampung bahas kinerja operasional triwulan pertama tahun 2020 dan kesiapan dalam penanganan COVID-19. (Antaralampung.com/Damiri)

Hal ini seiring dengan adanya wabah COVID-19 yang telah merata hampir di semua daerah sehingga para pelaku usaha mengurangi produksi hariannya, kata dia
Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I dan IPC Pelindo Panjang menggelar media confrence terkait kinerja operasional triwulan pertama tahun 2020 dan kesiapan dalam penanganan COVID-19.

"Kita telah bahas kondisi terkini Pelabuhan Panjang dengan menyampaikan kinerja operasional selama tiga bulan terakhir. Selain itu, kita bahas juga kesiapan Pelabuhan Panjang dalam penanganan COVID-19," kata General Manager IPC Pelindo, Drajat Sulistyo di Bandarlampung, Jumat.

Dia melanjutkan saat ini trafik kunjungan kapal luar negeri per triwulan pertama tahun 2020 sebanyak 103 kapal atau naik empat persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Pada periode triwulan pertama, kapal luar negeri yang berkunjung di Pelabuhan Panjang mengalami peningkatan kapasitas daya angkutnya seiring dengan meningkatnya kargo ekspor seperti komoditi karet terealisasi 684 ton pada triwulan pertama tahun 2020 naik 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: ABK dilarang tinggalkan kapal di Pelabuhan Panjang tekan penyebaran COVID-19

Baca juga: KSOP Panjang bersama unsur maritim siapkan pusat krisis COVID-19

Baca juga: Cegah penularan COVID-19, IPC Pelindo Panjang salurkan bantuan Alkes


"Begitu juga dengan lada hitam mengalami pelonjakan 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal yang sama dengan komoditi lain seperti kopi, udang, dan crude glycerine mengalami kenaikan dengan rata-rata 17 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata dia.

Drajat menambahkan namun ada penurunan kunjungan kapal dalam negeri periode triwulan pertama tahun ini terealisir sebanyak 331 kapal atau turun 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Hal ini seiring dengan adanya wabah COVID-19 yang telah merata hampir di semua daerah sehingga para pelaku usaha mengurangi produksi hariannya," kata dia.