Jakarta (ANTARA) - Pilot helikopter yang terlibat dalam peristiwa tewasnya bintang basket Kobe Bryant dan delapan orang lainnya diketahui pernah mendapat peringatan dari otoritas penerbangan Amerika Serikat (FAA) pada sebuah insiden pelanggaran peraturan penerbangan tahun 2015.
Dalam laporan yang dikeluarkan Reuters, Sabtu, disebutkan bahwa FAA memberikan peringatan bagi Ara Zobayan yang saat itu menggunakan helikopter bertipe AS350 karena melanggar peraturan penerbangan di kawasan sekitar Bandara Internasional Los Angeles.
Saat itu Zobayan mencoba meminta izin terbang dari bandara tersebut, namun permohonan tersebut ditolak oleh pengendali lalu lintas udara (ATC) dengan alasan jarak pandang yang terbatas akibat cuaca buruk, seperti yang ditunjukkan dalam catatan penerbangan yang dikeluarkan FAA hari Jumat.
Lebih lanjut laporan FAA itu menyebutkan, saat komunikasi kedua pihak sedang berlangsung, helikopter yang dipiloti Zobayan justru memaksa terbang di dalam ruang udara tanpa izin.
Laporan itu juga memberi saran, apabila Zobayan secara benar merencanakan dan meninjau kondisi cuaca di Bandara Internasional LAX maka ia mampu mengantisipasi tindakan yang salah.
"Koordinasi yang bagus seharusnya disertai inisiatif komunikasi lebih awal untuk memperoleh izin terbang," tulis laporan tersebut.
Laporan itu juga menyebut,"Zobayan mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab atas tindakan tersebut, serta berkemauan untuk mengambil segala langkah yang diperlukan untuk memenuhi tanggung jawabnya,"
Zobayan tewas bersama dengan Kobe Bryant, putrinya yang berusia 13 tahun Gianna dan enam penumpang lainnya.
Badan Keamanan Transportasi Amerika Serikat (NTSB) sebelumnya mengumumkan bahwa helikopter nahas yang ditumpangi Bryant terbang dalam kondisi berkabut di perbukitan di kawasan California bulan lalu dan tidak ditemukan permasalahan internal dari helikopter.