Pemkab Pacitan aktif mempromosikan objek wisata unggulan

id wisata pacitan, journey pacitan 2019, pariwisata jawa timur

Pemkab Pacitan aktif mempromosikan objek wisata unggulan

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Kadisparpora) Kabupaten Pacitan T Andi Faliandra (istimewa)

di Pacitan terdapat pantai dengan ciri khas pasir hitam, yakni Pantai Ngiroboyo. Selain banyaknya pantai, Pacitan juga memiliki potensi wisata goa, yakni goa Gong, Goa Tabuhan dan berbagai goa lainnya.
Pacitan, Jatim (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur T Andi Faliandra proaktif mempromosikan aneka objek wisata unggulan daerah itu dan menyebut Pacitan memiliki banyak potensi wisata yang memesona yang tidak kalah dengan daerah lainnya.

"Kabupaten Pacitan itu dari titik 0 sampai 1.000 meter dari permukaan laut (MDPL) memiliki potensi wisata yang bagus, kalau Bali adalah surga pariwisata maka Pacitan disebut surga keduanya pariwisata di Jawa Timur. Di sini ada 70 kilometer panjang pantainya, yang berbasis karst, seperti di Pantai Klayar, dan karst di Pacitan yang diakui UNESCO," kata Andi Faliandra ketika dikonfirmasi terkait kegiatan "Pacitan Journey 2019 di kawasan wisata Pantai Srau, Dusun Srau, Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, Pacitan, Kamis.

Andi mengatakan, di Pacitan terdapat pantai dengan ciri khas pasir hitam, yakni Pantai Ngiroboyo. Selain banyaknya pantai, Pacitan juga memiliki potensi wisata goa, yakni goa Gong, Goa Tabuhan dan berbagai goa lainnya.

“Pacitan juga punya banyu anget, di kawasan yang paling tinggi pun, ada juga wisata monument Jenderal Soedirman di Pakisbaru, Nawangan, juga ada pondok pesantren tertua di Jawa, Pondok Pesantren Tremas untuk wisata religi," ujar dia.

Di sisi lain, kata Andi, Pacitan juga memiliki potensi wisata kuliner yang sayang untuk tidak dinikmati.

"Ada makanan khas Pacitan utamanya olahan laut, untuk diketahui, Pacitan penyuplai ikan tuna yang cukup besar di Jatim, jadi silahkan menikmati kuliner Pacitan berbasis menu laut, silahkan mencicipi ikan yang baru saja ditangkap kemudian baru dihidangkan," katanya.

Untuk wisata budaya, imbuhnya, Pacitan memiliki festival budaya yang hanya ada di Pacitan, yakni festival Ronthek Pacitan. "Ada festival ronthek yang juga menjadi budaya khas Pacitan," kata Andi.

Dalam kesempatan tersebut, Andi juga mengapresiasi penyelenggaraan "Pacitan Journey" yang dinilai mampu meningkatkan perkembangan pariwisata di Pacitan. "Terima kasih kepada Asosiasi Pelaku dan Penggiat Pariwisata Pacitan (AP3) yang memparakarsai acara ini," katanya.

Senada dengan Andi, Ketua Pacitan Journey, Ronny Widya Kurniawan menyebut objek wisata di Pacitan tak kalah dengan berbagai daerah lain di Indonesia.

"Pacitan tidak kalah dengan Bali, kalau Bali ada Pantai Pandawa, di Pacitan ada Pantai Buyutan, semua di sini ada, pemandian air panas di Pacitan sama dengan yang di Ciater, kita punya tempat melihat sunrise di Sentono Genthong, kita punya festival ronthek yang hampir sama dengan Jember Night Carnival," katanya.


Secara khusus, Ronny berharap kepada para pelaku pariwisata dari Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur tersebut menyampaikan harapan untuk pengembangan pariwisata Pacitan menjadi lebih baik.

"Ada momen kita akan bertemu dengan Bupati Pacitan, teman-teman silahkan berikan masukan untuk perkembangan wisata di Pacitan," katanya.

Dalam kegiatan tersebut, peserta menginap semalam dengan tenda di Pantai Srau.

Kemudian dilanjutkan dengan berkeliling ke sejumlah obyek wisata di Pacitan, yakni Pantai Klayar, Sungai Maron, Beiji Park, Sentono Genthong, Pantai Ngiroboyo, Pantai Teleng Ria, Pantai Watukarung, Pantai Kasap, Pemandian Air Hangat Tirta Husada dan rumah masa kecil SBY.


Tak hanya itu, mereka dijadwalkan akan melihat pertunjukan Festival Ronthek Pacitan.

Agenda Pacitan Journey 2019 ini diikuti oleh penggiat pariwisata dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan DI Yogyakarta.

Di antara yang aktif terlibat adalah HPI DIY, ASPDI DIY, IPI Jateng, IPI DI Yogyakarta, Asidewi, HPI Jateng, Gappitt Cirebon, Citra Gilang, Attaya Tour, Tuti Tour Solo, Dio Panggih Tour, Pebemas dan pegiat pariwisata lainnya.