Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Mahasiswi Universitas Bandarlampung Putri Winda Sari terpilih menjadi satu dari 47 delegasi Regional English Language Office-Empowered, Prepared, Inspired, Connected (RELO-EPIC) Camp 2018 dari Departemen Bidang Pengembangan dan Pendidikan Bahasa Inggris Kedutaan Besar Amerika di Indonesia.
"RELO-EPIC Camp merupakan sebuah Pre-Service Teacher Camp, yakni program beasiswa penuh pembibitan calon guru Bahasa Inggris diperuntukkan bagi para mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang sedang menempuh pendidikan semester akhir dan sedang dalam masa pengerjaan skripsi yang diberikan oleh RELO dalam bentuk pelatihan berbasis `camp` atau pemondokan dalam sebuah Pre-Service English Teacher. Lulusan dari program ini nantinya akan diterjunkan mengimplementasikan ilmunya dalam pengabdian kepada masyarakat," kata Putri, saat dihubungi dari Bandarlampung, Rabu.
EPIC Camp 2018 dilaksanakan 8-20 Januari, di Surabaya, Jawa Timur.
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (PBI-FKIP) UBL itu menjadi perwakilan delegasi Provinsi Lampung dan Indonesia.
Sebelumnya, Putri juga terpilih dan terlibat menjadi perwakilan delegasi dari Provinsi "Sai Bumi Ruwa Jurai" (Lampung) dalam Program Indonesian Youth Marine Debris Summit (IYMDS) 2017 di Jakarta pada 24-29 Oktober 2017. IYMDS 2017 adalah program beasiswa penuh pelatihan dan pengembangan yang mempertemukan 70 pemuda/pemudi dari penjuru nusantara untuk berkontribusi pada isu sampah laut.
Putri menjelaskan setiap peserta IYMDS setelah diterbangkan ke Jakarta harus "dikarantina" guna mendapatkan pengetahuan mengenai sampah laut sebagai tantangan lingkungan sembari memperoleh kemampuan dalam manajemen proyek dan pendekatan secara sosial.
"Terlihat dari serangkaian agenda dalam IYMDS 2017 berupa berbagai `workshop` oleh pakar yang bersumber pada kejadian nyata dalam memecahkan isu sampah laut. Kegiatan ini juga terfokus pada usaha generasi muda dalam memerangi sampah lautan yang bisa mengganggu ekosistem kelautan yang ada," ujar Staf Kementerian Sosial dan Sumber Daya Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (Staf Kemensos SDM BEM) FKIP UBL 2016-2017 itu.
Putri menambahkan sebagai bentuk pelaksanaan rencana aksi terkait pengelolaan sampah laut, selama satu tahun ke depan bersama tiga alumnus IYMDS kemudian membentuk sebuah "social movement", yaitu Gajahalah Kebersihan.
"Kegiatan itu yakni sebuah pergerakan sosial yang berfokus pada pengelolaan dan pengolahan sampah plastik menjadi barang guna dan layak jual dengan harapan Gajahalah Kebersihan menjadi wadah bagi anak muda Lampung dalam menyalurkan ide dan gagasannya demi tercipta Lampung yang bersih dan bebas dari sampah," katanya.
Motivasinya mengikuti kedua kegiatan tersebut, menurut Putri, selain mendapatkan ilmu dan pengalaman langka yang bermanfaat, juga efeknya nanti dapat ditularkan bagi lingkungan sekitar dan meningkatkan eksistensi pengurus maupun anggota BEM FKIP UBL di tingkat nasional maupun internasional.
"Tidak lupa, saya bisa terlibat dalam kedua kegiatan itu juga berkat kontribusi bimbingan dan arahan dari para alumni, senior hingga dosen FKIP UBL yang sangat luar biasa, dalam membimbing dan memberikan motivasi, agar saya terus bisa bersemangat mengikuti berbagai kegiatan `summit`, memberikan kontribusi bagi masyarakat, termasuk menjadi pemburu beasiswa," katanya.
Secara terpisah, Ketua Program Studi PBI FKIP UBL Helta Anggia mewakili Dekan FKIP UBL Yanuar Dwi Prastyo menyatakan mengapresiasi pencapaian dua prestasi membanggakan dari salah satu mahasiswinya tersebut.
"Segala pencapaian prestasi yang diraih civitas akademika, terutama mahasiswa UBL menunjukkan semakin meningkat hasil kerja keras dari dorongan seluruh civitas akademika, baik pimpinan maupun dosen FKIP UBL, termasuk dukungan tak ada hentinya dari pihak universitas dan yayasan," katanya.
