Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Pakar "branding" Silih Agung Wasesa mengatakan kerja riil para kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di akar rumput maupun kontribusi nyata yang diberikan kepada masyarakat akan menghapus isu pemberitaan negatif partai itu belakangan ini.
"Isu-isu negatif yang susul menyusul menerpa PKS belakangan ini akan terbantahkan dengan keseharian para kadernya di akar rumput maupun kontribusi nyata yang diberikan kepada masyarakat," kata dia pada pembekalan bakal calon anggota legislatif dari PKS se-Provinsi Lampung di Graha Mandala Alam, Bandarlampung, Sabtu (27/7).
Ia mengatakan dengan mengutip media nasional bahwa setelah tsunami Aceh yang bertahan menjadi relawan dan mengangkat mayat-mayat yang sudah berbau busuk itu sebagian besar relawan PKS.
Penulis "Political Branding" ini membandingkan dengan relawan lain yang datang dengan konsep branding, menggunakan helikopter dan menyertakan wartawan, namun mabuk bahkan pingsan mencium bau mayat.
"PKS punya modal luar biasa yaitu relawan militan tak berbayar. Ayo PKS mengembalikan lagi masa-masa kontribusi riil seperti itu," ujar konsultan branding yang berpengalaman menangani brand komersial multinasional ini.
Ia membenarkan bahwa berita-berita negatif terkait petinggi-petinggi PKS sudah "over exposed".
Sementara konsultan media Firtra Ratory mengatakan bahwa walaupun arus utama media sedang tidak berpihak pada PKS, namun akhlak para kader dan caleg PKS serta kerja nyata akan membuahkan buah bibir di masyarakat.
"Mereka akan melihat faktanya ada yang tidak sinkron antara akhlak para kader PKS yang soleh dan suka menolong dengan pemberitaan di media," kata Producer Executive TVOne ini.
Dewan Pimpinan Wilayah PKS Lampung mengadakan pembekalan menghadirkan kurang lebih 700 bakal calon anggota legislatif tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun pusat beserta para manajer daerah pemilihan di level masing-masing.
Selain Silih Agung dan Firtra Ratory, hadir pula narasumber lain yaitu Almuzzammil Yusuf, KH Abdul Hakim, dan anggota Komisi Pemilihan Umum Lampung Firman Seponada.