Pubian, Lampung Tengah, (Antara Lampung) - Sejumlah dusun yang ada di Desa Kotabatu, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung kembali terisolasi akibat jalan tanah yang semakin rusak parah menyusul turun hujan lebat, dan warga setempat meminta pemerintah Kabupaten Lampung Tengah segera membuatkan jalan aspal.
Hasil pemantauan langsung di lokasi sepanjang Kamis hingga Senin, menunjukkan, jalan tanah yang menghubungkan antar desa yang berjarak sekitar 100 Km barat laut Kota Bandarlampung itu mengalami kerusakan yang semakin parah, karena sulit dilalui kendaraan roda dua, apalagi roda empat.
Pada Kamis malam hingga Sabtu, misalnya, ada sejumlah kendaraan baik truk, kendaraan niaga, dan kendaraan minibus pribadi yang terjebak di jalan tanah liat itu saat akan keluar dan masuk ke desa di bagian barat Kabupaten Lampung Tengah itu.
Truk pengangkut buah pisang dan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit harus diturunkan muatannya lebih dahulu lalu ditarik dengan kendaraan lain jenis hardtop untuk bisa melalui jebakan jalan berlumpur dalam sekitar setengah meter itu.
Bahkan, pada Kamis malam, misalnya, sejumlah warga desa, termasuk kepala desa (Kades) Kotabatu, Suwarno berjibaku bergotongroyong mengatasi truk pengangkut buah kelapa sawit yang terjebak di jalan itu.
Kondisi semakin parah pada hari Jumat petang, karena hujan turun yang cukup lebat dan lama menambah semakin buruknya kondisi jalan tanah itu.
"Sebetulnya jalan ini sudah ada batunya, tetapi sudah habis karena tanahnya tergerus air," kata seorang warga setempat.
Bahkan pada tahun 2012 lalu, akibat kerusakan jalan di tempat itu yang makin parah, ada warga yang kesal dengan menanami beberapa batang pohon pisang di tengah jalan.
Akibat kondisi jalan yang parah itu, warga Kotabatu, seperti Karno, Kasino, M.Dhofir, sertra sejumlah warga lainnya sangat mengharapan pemerintah baik povinsi maupun Kabupaten Lampung Tengah segera memperbaiki jalan itu.
"Meskipun belum bisa diaspal, jalan batu saja tidak apa-apa asal kendaraan bisa melintas dengan lancar, syukur kalau diaspal," kata Dhofir (38).
Jia tidak segera diperbaiki, maka akan makin menyulitkan teransportasi warga dan kendaraan niaga yang mengangkut hasil bumi dari desa ke kota, dan sebaliknya angkutran barang dagangan kebutuhan masyarakat dari kota ke desa tersebut.
Kepala Desa (Kades) Kotabatu, Suwarno, didampingi Sekretaris desa (Sekdes)-nya, Saipul, menjelaskan, pihaknya sudah berulangkali mengusulkan kepada pihak terkait untuk perbaikan jalan rusak di tanjakan tersebut.
Saipul menjelakan, dilapokan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah sudah menganggarkan dana sekitar Rp60 juta lebih untuk pengaspalan jalan antara Desa Kotabatu dengaqn Payung Mulya, Kecamatan Pubian, Lampung Tengah sepanjang sekitar empat kilometer pada tahun anggaran 2013 ini.
"Khabarnya dananya sudah ada, tinggal pelaksanaannya pada tahun 2013 ini," kata Saipul.
Desa Kotabatu, termasuk salah satu desa miskin dan tertinggal serta sering terisolasi jika musim hujan, merupakan desa penghasil sejumlah komoditas pertanian dan perkebunan serta perikanan.
Komoditas yang dihasilan desa itu seperti kopi, lada, kelapa sawit, kelapa, karet, ubi kayu, padi, buah-buahan pisang, sayur-sayuran, dan belakangan banyak pula petani setempat yang menghasilkan ikan air tawar.
Desa yang terletak di paling barat Kabupaten Lampung Tengah itu terdapat sekitar 750 kepala keluarga KK) atau sekitar 3.500 jiwa, yang sebagian besar penduduknya memilik mata pencaharian sebagai petani.
Kotabatu Masih Tetap Masuk Desa Terisolasi
Kondisi jalan menuju Desa Kotabatu, Kec.Pubian, Kab. Lampung Tengah, Provinsi Lampung yang rusak parah. Kemacetan kedaraan selalu terjadi jika turun hujan. (Foto ANTARA/M.Tohamaksun)
