Bandarlampung (ANTARA) - Institut Teknologi Sumatera (Itera) berharap kepada seluruh pihak dapat menghormati proses yang sedang berjalan terkait dugaan kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus tersebut.
"Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT) Itera juga meminta semua pihak menghindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi," kata Ketua Satgas PPKPT Itera Dr. Winati Nurhayu,S.Si, dihubungi dari Bandarlampung, Senin.
Hal itu, lanjut dia, guna menjaga privasi, kenyamanan, dan keselamatan semua pihak yang terlibat dalam perkara ini, sebab hingga saat ini, PPKPT Itera belum menerima informasi atau pembaruan lebih lanjut dari pihak pengacara korban terkait perkembangan laporan mereka ke kepolisian.
"Kami (PPKPT Itera) akan terus bekerja secara transparan, adil, dan berpihak pada korban dalam rangka menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan," kata dia.
PPKPT Itera menegaskan bahwa penanganan kasus ini masih terus berlangsung dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku, dengan mengedepankan prinsip kerahasiaan, keselamatan korban, serta akuntabilitas proses.
“Kami berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap laporan kekerasan dengan serius dan kehati-hatian. Proses kami lakukan tidak untuk dipercepat atau diperlambat, melainkan untuk memastikan bahwa setiap langkah berjalan sesuai prosedur dan memberikan perlindungan maksimal kepada korban,” kata dia.
Ia mengatakan, Satgas PPKPT Itera berkomitmen untuk menuntaskan salah satu kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus secara transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme.
"Dalam menangani kasus kekerasan, Satuan Tugas PPKPT senantiasa membuka akses pelaporan dengan persetujuan korban dan siap menindaklanjuti setiap laporan yang masuk, secara resmi melalui mekanisme yang diatur dalam peraturan," kata dia.