Bandarlampung (ANTARA) - Lembaga Pendidikan internasional, EF Education First terus berkomitmen untuk mendukung kepedulian terhadap lingkungan dengan terus mengupayakan budaya eco-friendly pada staf, siswa, ataupun lingkup yang lebih besar.
Saat ini, EF ikonik backpack yang terbuat dari plastik daur ulang, yang digunakan oleh staf dan siswa EF, merupakan contoh paling sederhana dari keterlibatan EF ikut andil dalam keberlangsungan planet.
Selain itu, sejak 2021, EF Forest Initiative telah melakukan gerakan menanam 9 juta pohon mangrove di Kenya, Madagaskar, dan Mozambik bersama Eden Reforestation Projects.
"Setiap pohon yang kami tanam adalah investasi untuk masa depan. Kami ingin generasi mendatang dapat menikmati keindahan alam yang sama seperti yang kita nikmati hari ini," ujar Marketing Director EF EFEKTA English for Adults Indonesia Stefany Yacop dalam pernyataan diterima, di Bandarlampung, Rabu.
EF melanjutkan fase berikutnya adalah dengan menanam 3 juta pohon di Gunung Mahale, Tanzania, yang merupakan rumah terbesar bagi sisa populasi primata timur dan ratusan jenis burung liar.
Misi yang memberikan dampak positif itu diteruskan oleh seluruh unit bisnis EF. Di Indonesia, EF EFEKTA English for Adults menginisiasi penanaman mangrove dengan melibatkan siswa di Kawasan Ekowisata Mangrove, PIK, Jakarta Utara, dalam bentuk kelas City Wide Life Club (CWLC) pada Januari 2024.
Atas inisiasi tersebut, Yayasan Mangrove Indonesia Lestari (YMIL) memberikan EF EFEKTA penghargaan untuk kepeduliannya terhadap lingkungan, yaitu "The Community Excellence in Mangrove Conservation Award" pada Juni 2024.
Stefany menegaskan keyakinannya bahwa setiap orang memiliki hak untuk memiliki kesempatan yang layak akan pendidikan yang berkualitas dan menikmati hidup di lingkungan planet yang sehat.
Dengan menyadari hal mendasar inilah, EF dengan misinya "Opening The World Through Education" meyakini pentingnya keberlangsungan People, Community, dan Planet yang positif untuk dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi setiap orang.
"Kami harapkan setiap inisiatif yang dilakukan EF, baik yang melibatkan staf, siswa, maupun komunitas yang lebih luas, dapat menciptakan efek domino yang lebih besar bagi masyarakat untuk terus memberikan dampak positif pada kehidupan," kata Stefany.
Baca juga: Gerakan peduli lingkungan "The Rising Tide" lintasi Selat Sunda
Baca juga: Masyarakat desa di Lampung dapat edukasi pentingnya peduli iklim