Dompet Dhuafa turut berperan aktif dalam forum C20

id Dompet Dhuafa, C20, G20

Dompet Dhuafa turut berperan aktif dalam forum C20

Dompet Dhuafa turut berperan aktif dalam forum C20. Foto Antara/HO-Dompet Dhuafa.

Bali (ANTARA) - Forum C20 Indonesia Summit 2022 yang berlangsung pada Rabu hingga Jumat (04-07/10/2022), berhasil menarik ratusan peserta dari organisasi masyarakat sipil manca negara. Para peserta yang hadir di Hilton Resort Nusa Dua, Denpasar, Bali, membahas berbagai isu penting di masyarakat dan menyusun rekomendasi untuk disampaikan kepada pihak pemerintah pada forum Konferensi Tingkat Tinggi G20 mendatang.

Sugeng Bahagijo selaku Ketua C20, pada pembukaan C20 Indonesia Summit 2022 memaparkan tujuan pertemuan puncak Civil 20  menunjukkan bahwa Civil 20 (C20) menjalankan tugas dan perannya untuk terlibat dengan para pemimpin G20.

Dompet Dhuafa yang berperan aktif dalam Engagement Group C20 terus berkomitmen untuk melahirkan mandat policy pack di perhelatan G20 melalui SDGs and Humanitarian Working Group. 

Pada kesempatan C20 Indonesia Summit 2022, Dompet Dhuafa menggelar kegiatan pararel dengan mengangkat tema "How to not leave behind the Humanitarian Issues in SDGs", pada Rabu (05/10/2022).

Kegiatan pararel ini dimaksudkan untuk melakukan penilaian serta pembelajaran secara umum terhadap seluruh capaian dan tantangan dalam pembahasan isu kemanusian, perdamaian, juga pembangunan selama proses C20 Indonesia 2022. Hasil dari pembahasan ini juga dirumuskan dalam bentuk rekomendasi sebagai warisan bagi Presidensi C20 selanjutnya.


Syamsul Ardiansyah selaku Senior Officer Aliansi Strategis Dompet Dhuafa sekaligus Koordinator SDGs and Humanitarian Working Group mengatakan SDGs and Humanitarian Working Group telah mengangkat tiga isu prioritas. 

Oleh karena itu, mendesak para pemimpin G20 untuk meningkatkan investasi untuk membangun ketahanan dengan meningkatkan pendanaan kemanusiaan, mengurangi biaya pengiriman uang hingga di bawah 3%, dan memperluas cakupan perlindungan sosial yang adaptif. 

Ketiga isu prioritas tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa ratusan juta orang di bumi yang terkena dampak krisis kemanusiaan dapat mengurangi penderitaan akibat krisis dan berbagi manfaat pembangunan untuk mencapai ketahanan berkelanjutan seperti yang dijanjikan oleh SDGs.

Dompet Dhuafa melalui SDGs and Humanitarian Working Group akan terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam bidang advokasi pembangunan dan kemanusiaan baik di Indonesia bahkan hingga ke manca negara. Hal tersebut pun disuarakan melalui berbagai kesempatan strategis salah satunya C20 Indonesia 2022 saat ini.

“Pekerjaan untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tertinggal tidak boleh berhenti di sini. Pekerjaan advokasi di sektor pembangunan dan kemanusiaan harus terus berlanjut, baik di tingkat nasional, regional, maupun global. Isu Kemanusiaan, Perdamaian, dan Pembangunan diharapkan akan terus digali dalam kepresidenan G20 mendatang,” demikian Senior Officer Aliansi Strategis Dompet Dhuafa.


Di dalam pembahasan ini, berbagai pembicara juga hadir untuk menuangkan gagasan serta pemikiran dalam SDGs and Humanitarian Working Group. Mereka diantaranya adalah Puji Pujiono selaku Senior Advisor Pujiono Center and Convener of Indonesian Humanitarian Development Alliance; Rahmawati Husein selaku Vice Chair Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC); Jyotsna Mohan dari Asian Development Alliance; Siti Khoirun Nikmah dari OXFAM Indonesia.

Setelah kegiatan pararel SDGs and Humanitarian Working Group selesai dilaksanakan, hasil dari rumusan policy pack tersebut selanjutnya langsung dipresentasikan di hadapan forum C20 Indonesia Summit 2022 sebelum nantinya diserahkan secara simbolis kepada pihak pemerintah pada agenda selanjutnya.

Tentang Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 29 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.