Bandarlampung (ANTARA) - Penjabat Bupati Pringsewu Adi Erlansyah beserta jajaran pemerintah daerah melakukan peninjauan ke Pekon Lugusari, Kecamatan Pagelaran, dalam rangka menindaklanjuti hasil rapat persiapan program Desa Wisata Kampung Tapis pasca penetapan pekon tersebut sebagai salah satu Desa Wisata Tapis Provinsi Lampung oleh gubernur.
Penjabat Bupati Pringsewu Adi Erlansyah,Selasa, mengatakan tapis merupakan salah satu kearifan lokal budaya Lampung yang sudah dikenal luas.
Menurutnya, selama ini tapis merupakan produk budaya, sehingga ke depan diharapkan dapat menjadi produk ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penetapan Pekon Lugusari sebagai Desa Wisata Tapis, kata Adi Erlansyah, adalah sebuah peluang bagi Kabupaten Pringsewu, khususnya Kecamatan Pagelaran dan Pekon Lugusari mengembangkan ekonomi masyarakat.
Serta diharapkan ke depan dapat menjadi magnet untuk dikunjungi wisatawan.
“Pekon Lugusari ini memiliki keunggulan tersendiri diantaranya dekat dengan Bendungan Way Sekampung dan Jembatan Way Sekampung yang menjadi jembatan terpanjang di Provinsi Lampung. Secara keseluruhan Pekon Lugusari sudah bagus dan sudah lama menjadi desa unggulan. Jadi, tinggal memoles dan memadukan dengan potensi-potensi yang sudah ada,” ujarnya.
Dalam mengembangkan Desa Wisata Tapis, lanjut Penjabat Bupati Pringsewu, semua akan disinergikan.
“Semua harus satu suara untuk bersama-sama mendukung dan berjuang demi mewujudkan Pekon Lugusari sebagai Desa Wisata Tapis di Provinsi Lampung. Kita berharap untuk Pringsewu bisa lebih dahulu diresmikan. Jadi kita persiapkan secara lebih matang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapekon Lugusari mengungkapkan pihaknya sebelumnya sudah melakukan MoU dengan Universitas Lampung dalam rangka pengembangan potensi yang dimiliki pekon setempat.
“Pengembangan tapis di Lugusari sejatinya sudah cukup lama. Di Pekon Lugusari saat ini ada 7 pengepul tapis, dengan jumlah pengrajin yang cukup banyak tersebar di seluruh wilayah pekon,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan kapekon bahwa selain Lugusari sudah menjadi Pekon Ramah Anak, pekon yang dipimpinnya memiliki potensi di bidang pertanian, perkebunan, serta perikanan yang mampu menghasilkan 5 ton/hari.
Untuk wisata, lanjut dia, diantaranya wisata jembatan terpanjang di Lampung serta wisata alam dan sejarah Ledeng Pendem peninggalan Belanda yang dibangun 1939, dan potensi wisata lainnya.
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Lampung dimana pada tahun lalu pekon kami mendapat bantuan embung untuk mengairi 20 hektar lahan pertanian,” tambahnya.
Ketua Forum Koordinasi Pokdarwis Kabupaten Pringsewu Andi Harmoko yang juga turut hadir mengatakan dalam rangka pengembangan pariwisata di Kabupaten Pringsewu, pihaknya menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Forum Pokdarwis Kabupaten Ciamis, guna menawarkan potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Pringsewu.
Dikatakan, Pekon Lugusari mempunyai potensi wisata edukasi sentra kerajinan tapis dan pusat budidaya ikan lele beserta potensi pariwisata lainnya.
“Diharapkan wisatawan khususnya pelajar dari sana bisa study tour ke Pringsewu khususnya Lugusari. Kita berupaya dan yang terpenting adalah bagaimana cara mendatangkan wisatawan ke Kabupaten Pringsewu,” katanya.
Sedangkan KADIN Kabupaten Pringsewu menambahkan pihaknya saat ini tengah fokus pada upaya pemberdayaan UMKM di kabupaten setempat, yakni dimulai dengan mendata UMKM dimana saat ini tercatat ada 24 ribu UMKM di Kabupaten Pringsewu.