Jakarta (ANTARA) - Berpuasa selama bulan Ramadhan memiliki sejumlah manfaat untuk tubuh khususnya kulit salah satunya sebagai anti-aging atau untuk memperlambat atau mengurangi tanda-tanda penuaan yang muncul di tubuh, ungkap dr. Aninda Marina, SpDV dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
"Puasa juga bermanfaat untuk anti-aging. Jadi penuaan sebenarnya proses yang sudah ditakdirkan dari DNA, karena kita punya time DNA. Namun, dengan berpuasa menurunkan berbagai macam enzim di mana melakukan penuaan," jelas dia dalam sebuah konferensi pers daring, ditulis Jumat.
Enzim-enzim yang menghancurkan serabut mielin turun selama tubuh berpuasa. Sel-sel dan kolagen akan hidup lebih lama sehingga tampilan kulit pun lebih muda.
Di jaringan lemak, cadangan lemak bisa meningkat dan di kolagen bila tubuh berpuasa. Puasa juga meningkatkan antioksidan demi menghambat enzim-enzim yang bekerja untuk menghancurkan kolagen dan mempercepat anti-aging.
Kemudian, dengan adanya penurunan insulin growth factor karena sama sekali tidak ada nutrisi pada saat puasa, maka protein kinase A yang berguna untuk mengancurkan sel, menjadi turun, sehingga stem cell meningkat.
"Jadi, kulit malah memperbaiki diri. Ini baik karena memperbaiki sel-sel rusak dan meningkatkan perbaikan struktur kulit karena human stem cell meningkat," kata Aninda.
Dia tak menampik, terjadi sintesis kolagen yang menurun selama berpuasa karena banyak enzim yang meningkat untuk mendegradasi kolagen. Namun saat tubuh kembali diisi makanan saat berbuka puasa, terjadi peningkatan 10 kali lipat sintesis kolagen. Oleh karena itu, puasa Ramadhan dapat mempercepat pertumbuhan termasuk penyembuhan luka, bila saat berbuka puasa dan sahur diisi dengan nutrisi yang tepat.
Di sisi lain, berbagai studi juga menunjukkan manfaat lain berpuasa pada kulit, salah satunya penelitian pada tahun 2019 yang menunjukkan efek puasa pada rambut meningkatkan stem cell di folikel rambut sehingga pertumbuhan rambut meningkat dan mencegah rambut rontok.
Selain itu, dampak pada lapisan epidermis atau lapisan kulit teratas meningkatkan siklus kulit, membantu kulit terlihat cerah walaupun kadar kolesterol dalam kulit menurun.
"Lalu, di lapisan dermis atau kulit bagian dalam, meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah sehingga nutrisinya bisa langsung baik untuk kulit, meningkatkan perbanyakan pembuluh darah baru untuk perbaikan kulit, oksidatif metabolik atau proses yang menghancurkan oksidasi meningkat," papar Aninda.
Beberapa studi juga memperlihatkan puasa dapat menurunkan reaksi iritasi dari krim malam dengan kandungan retinol atau retinoid. Puasa pun bisa bersifat antikarsinogenik pada tumor dan kanker kulit. Akibat pembatasan makanan termasuk kalori dalam beberapa waktu, sehingga menghambat munculnya sel-sel yang bersifat kanker.
Berita Terkait
Klasemen Olimpiade: AS masih dominan, China tempel ketat
Kamis, 8 Agustus 2024 10:48 Wib
XL Axiata siapkan jaringan 4G sukseskan World Water Forum 2024
Minggu, 19 Mei 2024 10:59 Wib
Marquez ingin akhiri puasa podium kemenangan pada MotoGP Amerika
Jumat, 12 April 2024 12:37 Wib
Khatib: Hikmah ibadah puasa akan terbiasa berbuat baik
Rabu, 10 April 2024 10:26 Wib
BPS Lampung salurkan berbagai menu buka puasa untuk 1.000 santri
Jumat, 5 April 2024 16:27 Wib
Kemenkes siapkan 15 ribu lebih faskes di 38 provinsi guna antisipasi saat mudik
Kamis, 4 April 2024 11:45 Wib
Ditpolairud Polda Lampung buka puasa bersama tokoh masyarakat dan berbagi dengan anak yatim piatu
Rabu, 3 April 2024 21:50 Wib
Kapolri-Panglima hadiri buka puasa bersama TNI-Polri
Selasa, 2 April 2024 17:32 Wib