Jakarta (ANTARA) - Pola makan yang sehat sangat penting untuk ibu hamil dan janinnya, karena apa yang dimakan dan diminum ibu hamil adalah sumber makanan utama bagi bayinya. Para ahli merekomendasikan bahwa pola makan calon ibu harus mencakup berbagai makanan dan minuman sehat untuk memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembang.
Namun tidak semua makanan sehat ternyata aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan janinnya.
"Makanan sehat penting untuk memastikan perkembangan janin serta bumil yang sehat. Tidak perlu diet khusus, yang anda perlukan hanyalah memastikan makanan yang lengkap dan kaya gizi. Meskipun ibu hamil akan merasa lebih mudah lapar namun tidak perlu menambah porsi makanan seolah-olah memberi makan dua orang (ibu dan janin)," ujar spesialis obstetric dan ginekologi di RS Dr Soetomo Surabaya, dr Manggala Pasca Wardhana, SpOG(K) melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Manggala, beberapa jenis makanan yang diperlukan adalah roti, nasi, kentang, pasta dan roti jadikan makanan dasar atau sumber karbohidrat. Makanan ini akan membantu mengenyangkan tanpa memasukkan terlalu banyak kalori.
Tambahkan porsi buah, sayuran yang berisi vitamin, mineral & serat penting dibandingkan makanan tinggi lemak dan kalori. Jenis makanan ini juga akan membantu mengurangi sembelit.
Selain yang disebutkan di atas, seorang ibu hamil membutuhkan lebih banyak kalsium, asam folat, zat besi dan protein daripada wanita yang tidak hamil, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dilansir dari Livescience.
Asam folat banyak ditemukan di dalam vitamin B (vitamin B9). Asam folat sangat penting dalam membantu mencegah cacat lahir pada otak dan sumsum tulang belakang bayi yang dikenal dengan cacat tabung saraf. Asam folat bisa didapat dari sayuran berdaun hijau, sereal yang diperkaya atau diperkaya, roti dan pasta, serta kacang-kacangan dan buah jeruk.
Sementara kalsium merupakan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Jika seorang wanita hamil tidak mengonsumsi cukup kalsium, mineral akan diambil dari simpanan kalsium di dalam tulang ibu dan diberikan kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan ekstra kehamilan. Banyak produk susu juga diperkaya dengan vitamin D, nutrisi lain yang bekerja dengan kalsium untuk mengembangkan tulang dan gigi bayi.
Susu dan sejenisnya (keju, yoghurt) mengandung banyak kalsium dan zat gizi lain yang penting bagi ibu dan bayi, sebisa mungkin pilihlah yang bersifat rendah lemak seperti susu skim atau yogurt rendah lemak.
Untuk zat besi atau iron, ibu hamil membutuhkan 27 miligram zat besi sehari, yang merupakan dua kali lipat dari jumlah yang dibutuhkan oleh wanita yang tidak hamil. Jumlah tambahan mineral ini dibutuhkan untuk membuat lebih banyak darah untuk memasok bayi dengan oksigen.
Ibu hamil yang kekurangan zat besi bisa mengalami anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kelelahan dan peningkatan risiko infeksi pada kehamilan.
Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, pola makan ibu hamil yang sehat harus menyertakan sumber vitamin C yang baik dengan makanan yang mengandung makanan kaya zat besi. Misalnya, minum segelas jus jeruk saat sarapan dengan sereal yang diperkaya zat besi. Adapun sumber zat besi yang perlu dikonsumsi ibu hamil adalah daging tanpa lemak, unggas, ikan, kacang kering dan kacang polong, sereal yang diperkaya zat besi.
Selain itu, protein juga penting untuk dikonsumsi ibu hamil untuk membangun otak dan jantung pada janin. Daging, telur dan beberapa porsi ikan merupakan sumber protein. Kacang dan tahu juga merupakan sumber protein yang baik. Pastikan semua makanan ini dalam kondisi matang seluruhnya.
Kebanyakan ibu hamil tidak perlu memperbanyak kalori tambahan selama enam bulan awal kehamilan. Sedangkan pada tiga sampai empat bulan akhir tambahkan 200 kalori setiap harinya (200 kalori setara dengan 2 lapis roti).
"Konsumsi diet rendah lemak dan jangan terlalu banyak meningkatkan kalori yang dikonsumsi. Hindari atau kurangi sebisa mungkin minuman yang terlalu manis dengan banyak gula dan beberapa makanan manis atau tinggi lemak lainnya (coklat, es krim, pudding, kue dan sejenisnya) karena dapat meningkatkan berat badan berlebihan," ujar Manggala.
Sementara itu, Mangala juga mengingatkan agar para ibu hamil memperhatikan konsumsi berikut ini demi keamanan sang ibu dan janin. Berikut ini adalah jenis-jenis makanan yang harus mendapat perhatian lebih dari ibu hamil.
1. Pemanis buatan
Ibu hamil harus berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung sakharin (pemanis buatan), sakarin diketahui dapat menembus plasenta dan tetap berada di jaringan janin.
2. Kafein
Batasi konsumsi kafein sebanyak 200mg per hari (2 cangkir kopi perhari) Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara tingginya konsumsi kafein dengan keguguran, berat bayi lahir rendah. Perhatikan juga konsumsi minuman lainnya yang mengandung kafein (seperti: teh, coklat, minuman berenergi serta soda)
3. Produk Susu
Ibu hamil harus menghindari produk susu yang tidak dipasteurisasi dan susu murni yang tidak dimasak. Risiko kontaminasi toksoplasma dan listeria pada kedua produk susu ini telah dilaporkan pada beberapa kasus.
4. Telur
Ibu hamil harus menghindari telur mentah dalam bentuk makanan apapun. Risiko kontaminasi toksoplasma dan salmonela telah dilaporkan dan menyebabkan infeksi di dalam rahim.
5. Daging
Ibu hamil harus menghindari konsumsi daging yang masih mentah atau tidak matang, makanan siap saji yang disediakan dalam kondisi dingin harus dipanaskan sebelum dikonsumsi. Risiko terjadinya kontaminasi toksoplasma juga terjadi pada daging yang tidak matang.
6. Seafood
Ikan juga merupakan sumber gizi yang baik, namun beberapa rekomendasi menyarankan tidak mengkonsumsi ikan berminyak lebih dari 2 porsi per minggu seperti mackarel, salmon dan sarden. Batasi juga konsumsi ikan tuna, todak, hiu dan beberapa jenis kerang dikarenakan kemungkinan paparan merkuri yang dapat menyebabkan gangguan persarafan pada janin.
7. Sayur dan Buah
Ibu hamil harus mencuci seluruh buah dan sayuran sebelum dimakan.
"Jangan lupa untuk selalu membersihkan peralatan makan dan juga mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum memegang makanan untuk menghindari kontaminasi kuman yang berbahaya baik bagi Ibu maupun Janin,” tutup Manggala.