Benarkah Messi tidak nyaman di Barcelona?

id Barcelona,Lionel Messi,Juan Sebastian Veron,Liga Spanyol,Juventus,Liga Champions

Benarkah Messi tidak nyaman di Barcelona?

Pemain Barcelona Lionel Messi terlihat kecewa, saat bertanding melawan Bayern Munich pada perempat final Liga Champions yang berlangsung tanpa kehadirian penonton akibat wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, Jumat (14/8/2020). (REUTERS/POOL)

Jakarta (ANTARA) - Lionel Messi diklaim merasa tidak nyaman di Barcelona, menurut Juan Sebastian Veron yang mengatakan bahwa kapten timnas Argentina itu berada dalam masa-masa sulit di tengah transisi identitas klub.

Barcelona masih belum melupakan catatan buruk musim lalu, saat mereka mengakhiri 2019-20 tanpa satu gelarpun dan saat ini mereka hanya bisa mengumpulkan tujuh poin dari lima pertandingan liga Spanyol.

Lebih buruk lagi, Messi belum mencetak satu gol pun dari permainan terbuka dalam enam penampilan terakhirnya untuk klub, ia baru mencetak dua gol yang semuanya dari penalti di seluruh kompetisi sejauh in.

Pemain berusia 33 tahun itu pada awal musim menggemparkan dunia sepak bola ketika ia memutuskan untuk meninggalkan Barcelona di bursa transfer musim panas 2020, tetapi memutuskan bertahan karena tidak ingin menyeret klubnya ke jalur hukum.

Messi masih bisa meninggalkan Barcelona di bursa transfer Januari atau memutuskan untuk menghabiskan kontraknya pada akhir musim 2020-21 sebelum bergabung dengan klub lain sebagai pemain bebas transfer.

Messi juga menyatakan keprihatinan atas kemampuan Barca untuk bersaing di level tertinggi setelah kalah telak 2-8 di tangan Bayern Munchen di Liga Champions musim lalu.

Juara enam kali Ballon d'Or tersebut telah dikaitkan dengan klub seperti Inter Milan, Paris Saint-Germain dan Manchester City dalam beberapa bulan terakhir dan dikatakan bahwa kekalahan 1-3 dari Real Madrid akan menjadi pertandingan El Clasico terakhirnya di Camp Nou.

Veron berpikir bahwa Barca berada di tengah masa transisi yang menghambat kemampuan Messi untuk tampil, dan Ronald Koeman belum menemukan cara terbaik untuk memanfaatkan bakat sang pemain di area pertahanan lawan.

"Saya melihatnya tidak nyaman bermain dalam tim yang sedang dalam transisi," kata mantan pemain timnas Argentina itu yang dikutip Goal pada Selasa (27/10).

"Selama bertahun-tahun di Barcelona ia adalah pemain kunci, tetapi sekarang mereka dalam transisi, mereka memiliki banyak pelapis dan berusaha menemukan identitas."

“Tampak jelas bagi saya bahwa klub belum bisa memberi Leo (rekan satu tim yang tepat), terutama dalam formasi dan sebagai tim," tambah mantan gelandang Manchester United itu

Messi akan kembali memimpin Barca ketika mereka bertandang ke markas Juventus di Liga Champions pada Kamis dini hari WIB, yang berpeluang menghadapi rivalnya Cristiano Ronaldo untuk pertama kalinya sejak kepergian pemain Portugal itu dari Madrid dua tahun lalu.