Batam (ANTARA) - Himpunan Kawasan Industri (HKI) Provinsi Kepulauan Riau optimistis produksi manufaktur di daerah itu tidak akan terganggu wabah virus corona atau COVID-19 yang menghantui dunia.
Wakil Ketua HKI Kepri, Tjau Hioeng di Batam, Senin, mengatakan optimisme itu karena pabrik-pabrik di China mulai produksi sehingga pengiriman bahan baku ke Batam diperkirakan akan kembali lancar. "Pabrik mulai buka, berarti mulai operasi," kata Tjau Hioeng.
Paling tidak, pengiriman bahan baku untuk industri di Batam akan lancar lagi. Meski masih ada kemungkinan tertunda selama beberapa saat karena akumulasi dari penutupan selama ini.
Menurut dia, sejak wabah corona merebak, produksi di Batam tetap berjalan, hasilnya pun juga lancar diekspor. Itu karena bahan baku sudah disiapkan hingga Maret 2020, mengantisipasi libur panjang saat perayaan Imlek.
"Masih oke karena China memprediksi tutup, karena imlek, perusahaan tahu akan ada liburan. Bahan baku disiapkan sampai Maret," kata dia.
Proses ekspor pun lancar. Tidak ada pembatalan pesanan dari negara lain.
Ia mengakui, awalnya pelaku industri di Batam memang sempat khawatir akan kekurangan bahan baku untuk produksi. Namun, ketakutan itu sirna begitu mengetahui perusahaan di China mulai berproduksi.
"Kabarnya, perlahan mereka mulai buka. Meskipun belum sampai 50 persen," kata dia.
Sementara itu, untuk bertahan dari ancaman ekonomi terkait virus corona, ia mengatakan perlu dibangun industry global supply chain di Batam, dan segera mencari alternatif impor bahan baku dari negara lain.
Kemudian, perlu dilakukan lobi dengan Pemerintah China agar operator di sentra industri dan logistik di sana segera beroperasi.
HKI juga mengusulkan percepatan pemberian stimulus insentif nonfiskal melalui penurunan harga gas industri, penundaan sementara waktu pungutan pajak dan retribusi daerah serta mempermudah perizina kepada industri substitusi impor dan berorientasi ekspor.
Lalu mempercepat kenaikan batasan penghasilan tidak kena pajak. "Terkait expatriat dan manajemen PMA yang masih berada di Tiongkok agar dapat diberikan solusi agar mereka segera kembali ke Batam sehingga dapat perusahaan kembali beroperasi," katanya seraya menyebutkan perlunya meminimalkan aksi unjuk rasa di Batam.
Berita Terkait
Kejati Kepri jerat 3 WN India pembawa 106 kg sabu dengan ancaman hukuman mati
Sabtu, 9 November 2024 6:51 Wib
Polda Kepri buka penerimaan Bintara Kompetensi Khusus
Sabtu, 2 November 2024 11:42 Wib
Atlet layar berusia 13 tahun sumbang satu emas untuk Kepri
Selasa, 17 September 2024 10:40 Wib
Kompolnas apresiasi pemberian sanksi tegas oknum Polresta Barelang
Kamis, 5 September 2024 17:18 Wib
OJK telah blokir 5.000 lebih entitas pinjol ilegal di Indonesia
Jumat, 28 Juni 2024 14:17 Wib
Ditangkap terkait narkotika, anggota Bawaslu Kepri dinonaktifkan
Jumat, 26 April 2024 20:08 Wib
BIB catat empat unit pesawat airbus layani arus mudik Lebaran 2024
Senin, 8 April 2024 9:50 Wib
Lanal Bintan tangkap puluhan PMI non prosedural di Kepri
Selasa, 26 Maret 2024 22:36 Wib