Sebanyak 10 ribu masker N95 disalurkan untuk warga negara Indonesia di China, guna memperkuat upaya pencegahan dari infeksi virus corona tipe baru atau 2019-nCoV yang mewabah di negara itu sejak Desember lalu.
Masker tersebut diserahkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada Kementerian Luar Negeri untuk diterbangkan ke Beijing dan didistribusikan oleh KBRI kepada para WNI.
“Ini adalah bantuan bagi WNI di China yang saat ini, istilahnya, tidak bisa leluasa ke mana-mana dan membutuhkan dukungan baik fisik maupun mental agar tidak terserang virus,” kata Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Kerja sama BNPB Zaherman Muabesi dalam penyerahan secara simbolis bantuan masker tersebut kepada Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu di Jakarta, Rabu.
Masker dengan spesifikasi N-95 dibutuhkan oleh para WNI, terutama yang berada di Provinsi Hubei, China, mengingat stok masker di negara Tirai Bambu itu semakin menipis.
Padahal, upaya pencegahan terhadap penularan virus corona tipe baru perlu diperkuat, mengingat jumlah korban meninggal dunia terus bertambah.
Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha, keselamatan dan kesehatan WNI menjadi prioritas pemerintah.
Berdasarkan data Kemlu per Selasa (28/1) pagi, terdapat 100 WNI di Wuhan yang terdiri dari 84 mahasiswa dan 16 tamu mahasiswa dari tempat lain. Sementara di Provinsi Hubei secara keseluruhan terdapat 243 WNI.
“Bantuan dana untuk logistik sudah kita berikan, dan masker ini sifatnya sebagai pelengkap logistik untuk mencegah saudara-saudara kita terjangkit virus corona,” kata Judha.
Selama sepekan terakhir, pemerintah China telah mengisolasi Kota Wuhan dan menyiagakan 15 titik karantina di Provinsi Hubei, sebagai respons dari wabah virus corona tipe baru yang telah menewaskan sedikitnya 132 orang dengan hampir 6.000 kasus per Selasa (28/1) malam.
Sepuluh ribu masker N95 disalurkan untuk WNI di China
Jakarta (ANTARA) -