DeAnna Price perempuan AS pertama raih juara dunia lontar martil

id Deanna price,Kejuaraan dunia atletik 2019,hammer throw,lontar martil

DeAnna Price  perempuan AS pertama raih juara dunia lontar martil

IAAF (istimewa)

Jakarta (ANTARA) - Atlet Amerika Serikat DeAnna Price berhasil menjadi perempuan AS pertama yang meraih gelar juara nomor lontar martil putri pada Kejuaraan Dunia Atletik 2019 di Doha, Qatar, Sabtu waktu setempat.

Perempuan berusia 26 tahun asal kota Missouri itu memimpin babak kualifikasi dengan mencatatkan jarak 73,77 meter dalam lemparan. Kemudian pada final, ia berhasil memanfaatkan kesempatan ketiga untuk meluncurkan lemparan terbaiknya sejauh 77,54 meter sehingga ia berhak mendapatkan medali emas pada kejuaraan yang berlangsung di Stadion Khalifa itu.

Sementara itu, medali perak diraih oleh atlet Polandia Joanna Fiodorow yang mencatatkan lemparan sejauh 76,35 meter. Medali perunggu diraih oleh atlet China Wang Zheng dengan jarak lemparan 74,76 meter.

Baca juga: Favorit juara 800m Lynsey Sharp tersisih dari kejuaraan dunia atletik

Price tampak hampir menangis setelah meraih kemenangan terbesar dalam kariernya. Ia yang hanya memiliki satu ginjal itu berhasil berjuang keras mengatasi cedera yang sempat menghantuinya seperti cedera bahu, tulang belikat patah, otot perut sobek, dan ligamen lutut sobek.

Selain itu, Price juga merupakan atlet wanita yang selalu bersemangat dan menebarkan energi positif atas kecintaan dia dengan tubuhnya sendiri. Ia berharap itu bisa menginspirasi atlet perempuan muda lainnya untuk bisa menerima bentuk dan ukurannya tubuhnya sendiri.

Baca juga: Ruth, pelari Kenya raih emas pertama kejuaraan dunia atletik 2019

"Saya melakukan ini untuk mempengaruhi para atlet perempuan, dan memberi tahu mereka bahwa kalian boleh memiliki bentuk dan ukuran tubuh seperti apa pun, tapi tetap kuat dan cantik," katanya dalam wawancara akhir-akhir ini.

"Kalian akan mendapatkan yang terbaik di dua peran berbeda, baik menjadi atlet maupun seorang perempuan. "

“Masyarakat akan selalu memiliki cara untuk membuatmu merasa bahwa masih ada yang kurang dengan apa yang kamu miliki, tapi kamu pasti bisa melawan itu semua hanya dengan cara mencintai dirimu sendiri,” demikian AFP.

Baca juga: Tanpa Usain Bolt, Gatlin merasa hampa