Beira, Mozambik (ANTARA) - Topan Idai menghantam wilayah Mozambik pekan lalu. Akibatnya, lebih dari 1.000 orang dikhawatirkan tewas. Di negara tetangganya, yakni Zimbawe, lebih dari 200 orang hilang.
Kota Beira di Mozambik Tengah menghadapi amukan Topan Idai pada Kamis (14/3). sebelum topan tersebut memporak-porandakan tetangga Mozambik, Zimbabwe. Topan Idai membawa angin kencang dan banjir bandang --yang merendam jalan dan rumah.
"Untuk saat ini, kami secara resmi telah mencatat 84 korban jiwa, tapi ketika kami terbang di atas daerah tersebut ... pagi ini untuk memahami apa yang terjadi, semuanya menunjukkan bahwa kami dapat mencatat lebih dari 1.000 korban jiwa," kata Presiden Mozambik Filipe Nyusi dalam pidato kepada seluruh warganya.
"Ini benar-benar adalah bencana kemanusiaan," kata Nyusi, sebagaimana dilaporkan beberapa kantor berita Organisasi Kantor Berita Negara Non-Blok, NNN --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. "Lebih dari 100.000 orang menghadapi ancaman bahaya."
Gambar yang diambil dari udara dan disiarkan oleh organisasi nir-laba, Mission Aviation Fellowship, memperlihatkan banyak orang terjebak di atap rumah sementara ketinggian air mencapai jendela rumah.
"Luasnya kerusakan ... (di) Beira sangat besar dan mengerikan," kata Federasi Palang Merah Internasional dan Masyarakat Bulan Sabit Merah (IFRC).
"Situasinya mengerikan. Kerusakan sangat luas," kata Jamie LeSueur dari IFRC.
"Hampir semuanya hancur. Saluran komunikasi telah benar-benar terputus dan jalan-jalan telah rusak. Sebagian masyarakat yang terpengaruh tak bisa didatangi," katanya.
Satu bendungan besar jebol pada Ahad (17/3) dan air yang mengalir memutus jalan terakhir ke Beira, katanya.
Gubernur Provinsi Sofala Alberto Mondlane memperingatkan bahwa "ancaman paling besar yang kita hadapi sekarang, bahkan lebih besar daripada topan itu, ialah banjir sebab hujan terus-menerus mengguyur."
Topan sempurna
Emma Beaty, Koordinator kelompok organisasi non-pemerintah yang bernama Cosaco, mengatakan, "Kami tak pernah menghadapi topan sebesar ini sebelumnya di Mozambik."
"Beberapa bendungan telah jebol, dan yang lain telah mencapai kapasitas penuhnya. Bendungan tersebut dalam waktu dekat akan membuka pintu air pengendali banjir. Ini adalah gabungan banjir, topan dan bendungan jebol serta terciptanya potensi gelombang; semuanya ada sehingga kami menghadapi topan yang sempurna."
Nyusi mengatakan air Sungai Pungwe dan Buzi "telah menjebol tanggulnya dan air yang mengalir menenggelamkan seluruh desa".
"Masyarakat terkucil dan banyak mayat mengambang" di sungai, katanya.
Bandar udara internasional Beira ditutup akibat kerusakan yang ditimbulkan topan itu tapi belakangan dibuka kembali.
Berita Terkait
Perlu regulasi atur masyarakat peroleh minuman berpemanis
Minggu, 25 Februari 2024 5:18 Wib
IDAI: Atur jumlah pemberian susu untuk cegah obesitas pada anak
Sabtu, 24 Februari 2024 16:41 Wib
Konsumsi makanan lokal kaya protein hewani cegah stunting
Jumat, 23 Februari 2024 21:15 Wib
IDAI sebut pola hidup sehat cegah penyakit kardiometabolik pada anak
Jumat, 23 Februari 2024 18:20 Wib
Perbanyak vaksinasi DBD cegah keterjangkitan pada anak
Jumat, 23 Februari 2024 17:17 Wib
IDA sebut 2.500 bayi yang lahir di Indonesia berpotensi terkena kelainan darah merah
Jumat, 5 Mei 2023 18:30 Wib
Lebih berbahaya, dokter minta TBC dilacak seperti COVID-19
Sabtu, 25 Maret 2023 7:32 Wib
IDAI kaji vaksinasi COVID-19 kepada anak usia di bawah enam tahun
Selasa, 28 Juni 2022 20:43 Wib