Pemprov Lampung sasar 3 juta anak makan bergizi

id makan bergizi gratis,pemprov lampung,anak anak lampung,pertanian lampung ,swasembada lampung

Pemprov Lampung sasar 3 juta anak makan bergizi

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Mulyadi Irsan saat memberi keterangan. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyatakan tiga juta anak di daerahnya akan menjadi sasaran Program Makan Bergizi Gratis.

"Provinsi Lampung dengan jumlah penduduk berkisar 9,4 juta jiwa, yang nantinya akan mendapatkan makan bergizi gratis sekitar 30 persen yang merupakan anak-anak," ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Mulyadi Irsan di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan sasaran Program Makan Bergizi Gratis di Provinsi Lampung tersebut akan menyasar 3 juta anak dan pemerintah daerah (pemda) akan menghitung kebutuhan untuk konsumsi tersebut.

"Yang paling utama dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis ini harus dikelola dengan baik, sehingga apa yang diharapkan oleh Presiden dan Wakil Presiden sesuai dan Program Makan Bergizi Gratis ini menjadi makan yang berkualitas bagi anak-anak kita," katanya.

Dia melanjutkan pemda saat ini terus mendorong pemenuhan kebutuhan pangan agar terus mencukupi dan untuk pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis dengan potensi Lampung sebagai penghasil pangan mampu mencukupi kebutuhan tersebut.

"Provinsi Lampung ini akan menjadi pemasok, sebab kita mendapatkan mandat pangan sebagai daerah lokomotif pertanian dan pemenuhan ini akan dilakukan dengan kerja sama bupati serta walikota dalam mendesain kebutuhan Makan Bergizi Gratis ini, serta diupayakan Lampung tidak membeli kebutuhan pangannya dari luar daerah," ucapnya.

Menurut dia, dengan adanya kemandirian pangan akan mendukung ketahanan pangan yang membentuk daya saing daerah.

"Dengan program ini kami juga akan mendorong pemenuhan kebutuhan pemerintah dalam lima tahun ke depan, dan Lampung akan jadi daerah pemasok pangan utama yang mendukung swasembada pangan dengan sumber daya manusia yang berkualitas," ujar Mulyadi Irsan.