Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mengatakan bahwa normalisasi sungai menjadi hal yang prioritas ke depan guna memperlancar aliran sungai saat hujan datang.
“Normalisasi sungai menjadi prioritas untuk memperbaiki aliran air ke luar. Ini juga kami lakukan di tahun ini," kata Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung Iwan Gunawan, di Bandarlampung, Ahad.
Dia pun mengakui bahwa salah satu penyebab permasalahan banjir di Bandarlampung karena aliran air yang masuk ke kota lebih besar dibandingkan kemampuan saluran untuk mengalirkan air ke luar.
"Pengerukan sedimen dan pembersihan sampah di sungai-sungai hingga drainase di kota ini sudah kami lakukan," kata dia.
Bahkan, lanjut dia, guna mengantisipasi air masuk ke pemukiman warga Pemerintah Kota Bandarlampung, telah membuat bahkan meninggikan tanggul di daerah sekitar sungai.
"Namun begitu segala upaya ini juga harus didukung masyarakat, dengan tidak membuang sampah sembarangan yang bisa menyumbat dan memicu terjadinya banjir saat hujan lebat tiba," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga saat sedang gencar memperbanyak lubang-lubang biopori, yang diharapkan mampu menyerap air ke tanah sehingga mengurangi potensi banjir.
“Target kami membuat 20 ribu lubang biopori, atau sekitar seribu titik per kecamatan, sehingga serapan air tanah meningkat dan potensi banjir dapat berkurang,” kata dia.
Kemudian, Iwan pun menghimbau agar masyarakat tidak membangun bangunan permanen di badan-badan sungai yang mampu memperkecil aliran air.
"Sosialisasi persuasif untuk masyarakat agar tidak membangun bangunan di badan sungai kami lakukan melalui camat dan lurah. Tapi bagi mereka yang sudah terlanjur membangun, kami mengedukasi secara persuasif agar mereka bersedia merenovasi bangunan tanpa menghalangi aliran air," kata dia.
Baca juga: BBWS Lampung minta sungai di Bandarlampung harus diperlebar atasi banjir
Baca juga: KAI Tanjungkarang siagakan alat material guna antisipasi banjir
Baca juga: Pj Wali Kota Bandarlampung sebut penegakan aturan kunci menjaga banjir