"Hantu berjalan" meriahkan Lampung Fair 2018

id hantu lampung fair,hantu, lampung fair

"Hantu berjalan" meriahkan Lampung Fair 2018

Warga berkostum hantu menjadi daya tarik pengunjung Lampung Fair 2018. (antaralampung/emir fs)

suatu objek yang menarik dan lebih unik akan bisa menambah jumlah masyarakat yang hadir ke Lampung Fair
Bandarlampung  (Antaranews Lampung) – Beragam cara untuk menarik minat pengunjung ke Lampung Fair 2018 di kawasan PKOR Wayhalim, Bandarlampung dan salah satunya yakni orang yang berkostum laiknya hantu dan berjalan ke beberapa titik di area tersebut.

Pantauan di lokasi, Kamis malam, beberapa orang mengenakan kostum bagaikan hantu berkeliaran di arena keramaian dan selain membuat takut pengunjung, terutama anak-anak bahkan ada yang menangis namun banyak juga yang memanfaatkannya untuk berfoto.

Beberapa tampilan mereka yakni seperti pocong, kuntilak dan lainnya.

Widya warga Rajabasa, Bandarlampung mengatakan, dengan adanya orang berkostum hantu-hantu  seperti ini bisa menambah daya tarik untuk pengunjung serta bisa melihat dan foto bersama dengan hantu tersebut.

“Jadi sangat menarik sekali, ya walaupun banyak yang ketakutan saat melintas di depannya bahkan sampai nangis,” ujar Widia saat mengujungi Lampung Fair.

Menurutnya, cukup dengan membayar seikhlasnya dengan memasukkan uang ke dalam kotak yang disediakan, dapat berfoto demgan berbagai hantu.

Dia pun mengakui, sudah beberapa tahun terakhir mendatangi Lampung Fair karena selain tempat mencari beragam informasi juga mencari hiburan. Dengan adanya "hantu-hantu" itu suasana di arena pameran menjadi lain.

“Jadi suatu objek yang menarik dan lebih unik akan bisa menambah jumlah masyarakat yang hadir ke Lampung Fair,” katanya yang segera mengunggah ke media sosial foto bersama :hantu" itu.

Selain itu, Widya mengharapkan, pihak panita dapat menambah konten dan wahana permainan anak-anak, terutama untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari kegiatan yang positif.

Sementara Andi Fajar Purnono pengunjung lainnya mengatakan, Lampung Fair tahun ini lebih tertata dengan baik, tidak ada pedagang kali lima yang berkeliaran dan berjualan di sembarang tempat.

Dia pun menyoroti,  anjungan kabupaten dan kota untuk bisa memberikan tampilan yang menarik agar masyarakat dapat secara bergantian  masuk untuk melihat dan mendapatkan informasi.

“Harus ada yang menarik agar pengunjung bisa ramai datang ke anjungan tersebut,” katanya.