Jakarta, (ANTARA Lampung) - Pencapaian target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dinilai sangat tergantung pada "seat capacity" (kapasitas tempat duduk) maskapai penerbangan ke Indonesia, kata Ketua ASITA Asnawi Bahar.
"Kita butuh 'seat capacity' yang lebih besar untuk mendatangkan 20 juta wisman ke Indonesia," kata Ketua Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Asnawi Bahar di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia "seat capacity" yang ada saat ini belum memungkinkan bagi pencapaian target 20 juta wisman.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mematok target kunjungan wisman 20 juta orang dalam lima tahun ke depan.
"Ke depan harus ada penambahan 'seat capacity' dari negara-negara yang menjadi sumber wisman kita," ucapnya.
Ia mencontohkan, harus ada penambahan seat capacity' dari Tiongkok, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Eropa yang langsung ke Indonesia.
Pihaknya meminta agar pemerintah memfasilitasi Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan pelat merah untuk membuka lebih banyak rute ke negara kantong wisman, di samping juga membuka peluang ke perusahaan penerbangan lain untuk membuka rute ke Indonesia.
Sebelumnya pemerintah menetapkan secara makro target 2019 kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional akan menjadi 8 persen, devisa yang dihasilkan sebesar Rp240 triliun, serta menciptakan 13 juta lapangan kerja.
Selain itu target kunjungan wisman meningkat menjadi 20 juta wisman dan wisnus naik menjadi 275 juta, serta daya saing pariwisata Indonesia akan meningkat berada di ranking 30 besar dunia.
BPS mencatat capaian angka sementara jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia tahun 2014 sebesar 9,3 juta wisman.
Pencapaian 20 Juta Wisman Tergantung "SEAT CAPACITY"
Kita butuh 'seat capacity' yang lebih besar untuk mendatangkan 20 juta wisman ke Indonesia."