Liwa, Lampung Barat (ANTARA LAMPUNG) - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat di Provinsi Lampung terus mengawal penanganan perbaikan jalan lintas Liwa-Lampung Barat menuju Krui-Kabupaten Pesisir Barat yang setiap tahun mengalami kerusakan.
Kerusakan jalan disebabkan berbagai hal seperti akibat pohon tumbang maupun tanah Longsor, ujar Bupati Mukhlis Basri, Minggu (29/12).
Pada Jumat (27/12) telah melakukan ekspose di kantor Kementerian Kehutanan terkait kondisi jalan, dari secara total panjangnya 30 kilometer sekitar 15 kilometer berada dalam kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Pada kesempatan bertemu pihak Kementerian Kehutanan bersama Kementerian Pekerjaan Umum, Balai Besar Jalan Nasional dan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) itu, Bupati Mukhlis Basri menjelaskan persoalan kerusakan jalan lintas Liwa-Krui dan dampaknya bagi semua lini kehidupan masyarakat.
Sehingga harus menjadi perhatian semua pihak untuk melakukan langkah penanganan yang cepat.
Panjang jalan Liwa-Krui mencapai 32 kilometer, sekitar 15 kilometer melintasi kawasan hutan TNBBS.
Persoalan klasik selama ini setiap tahun saat memasuki musim penghujan jalan tersebut selalu mengalami persoalan, mulai dari jalan putus tergerus longsor, pohon tumbang, hingga tanah longsor yang menutup badan jalan, sehingga memutuskan arus transportasi antara dua kabupaten di sini, ujar dia lagi.
Jalur lintas Liwa-Krui merupakan urat nadi perekonomian dua kabupaten, yaitu Lampung Barat dan Pesisir Barat, selain itu menjadi penghubung antara Jalan Lintas Tengah dengan Jalan Lintas Barat Sumatera dan menjadi jalur yang dipilih para pengemudi kendaraan bertonase berat tujuan Jakarta-Bengkulu.
Atau sebaliknya dibandingkan dengan jalur melewati Kabupaten Tanggamus karena tidak terdapat tanjakan yang curam, seperti di wilayah Sedayu-Tanggamus.
Jalur jalan lintas itu dinilai lebih aman dan nyaman dilalui.
Tetapi, kata dia, kondisi jalan tersebut belum memadai untuk standar jalan nasional, dengan lebar jalan hanya delapan meter dan keadaan berliku-liku, sehingga sering terjadi kemacetan saat kendaraan berpapasan dan sering terjadi kecelakaan.
Karena itu, Mukhlis berharap pihak Kementerian PU dan Kementerian Kehutanan dapat bersinergi dan mencarikan solusi agar percepatan upaya penanganan secara permanen badan jalan yang longsor di ruas jalan Liwa-Krui dapat segera terlaksana, sehingga arus lalu-lintas dapat normal kembali.
"Kami terus perjuangkan supaya penanganan jalan permanen bisa dipercepat, apalagi ini jalan nasional dan melintasi hutan taman nasional, sehingga prosedurnya panjang," ujar Mukhlis lagi.
Ekspose yang dilangsungkan di kantor Kementerian Kehutanan dipimpin Direktur Konservasi Kementerian Kehutanan tersebut merupakan agenda pemaparan dari pihak Kementerian PU, tetapi Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri selaku pimpinan wilayah juga diminta memaparkan secara detail kondisi di lapangan.
Selain Bupati Lampung Barat, dalam ekspose tersebut juga dihadiri pihak Balai Besar Jalan Nasional, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, staf Ahli Gubernur yang juga dosen Unila Ansori Djausal, peneliti dari LIPI.
Adapun dari Pemkab Lampung Barat turut hadir Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepala Dinas Pertambangan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, dan beberapa staf bidang terkait di Pemkab Lampung Barat.
