London (ANTARA/Reuters) - Reuters News menyatakan salah satu akunya di Twitter diretas, Ahad (5/8), dan tweet palsu pun dikirim, terutama yang berkaitan dengan pergolakan bersenjata saat ini di Suriah.
"Pagi hari ini, @ReutersTech diretas dan diubah jadi @ReutersME," kata juru bicara buat Reuters, yang dimiliki oleh Thomson Reuters Corp. "Akun itu telah dibekukan dan saat ini sedang diselidiki."
Peristiwa tersebut terjadi setelah pengungkapan oleh perusahaan itu bahwa landasan blog jejaring Reuters News diretas pada Jumat dan posting palsu yang dimaksudkan untuk menyiarkan wawancara dengan seorang pemimpin gerilyawan Suriah secara tidak sah disiarkan di blog wartawan Reuters.
Dalam kejadian paling akhir dari serangakaian 22 tweet palsu dikirim seakan-akan berasal dari Reuters News, demikian laporan kantor berita Inggris itu --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin pagi.
Sebagian tweet yang berisi laporan palsu mengenai kerugian yang dialami gerilyawan dalam pertempuran melawan pasukan pemerintah Suriah juga telah disiarkan.
Thomson Reuters belum memperoleh informasi mengenai siapa yang berada di belakang peretasan itu.
Twitter juga belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Berita Terkait
Saat liput pertempuran tentara Afghanistan dan Taliban, wartawan Reuters tewas
Sabtu, 17 Juli 2021 8:33 Wib
Reuters: Orang ingin berita tepercaya
Rabu, 23 Juni 2021 12:27 Wib
Reuters dan New York Time raih Pulitzers
Sabtu, 12 Juni 2021 11:51 Wib
Wartawan Reuters tertembak peluru karet polisi menusul ricuh di Minneapolis, Minnesota AS
Senin, 1 Juni 2020 0:12 Wib
Kisah pengungsi Sudan jadi anggota keluarga di Inggris
Selasa, 11 Juli 2017 7:13 Wib
Hugo Chavez Derita Kanker
Sabtu, 16 Februari 2013 22:43 Wib