Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Para aktivis lingkungan dan berbagai pihak mendesak pengusutan secara tuntas kasus kematian gajah "Yongki", salah satu gajah patroli di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang kedapatan mati dengan gading terpotong pada Jumat (18/9) pagi.
Gajah Yongki yang sudah sekitar enam tahun menjalankan tugas menghalau konflik gajah di wilayah Pemerihan Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung itu, menurut informasi di lapangan, untuk sementara ini bangkainya masih tetap berada di lokasi terbunuh.
Bangkai gajah jinak terlatih untuk patroli itu, masih perlu dilakukan
identifikasi dan otopsi oleh tim medis yang diperbantukan dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur.
Kondisi gajah Yongki itu mengenaskan, dengan gading nyaris habis terpotong hingga ujungnya. Padahal sebelumnya, gajah ini memiliki gading yang cukup panjang. Bekas luka potongan gading itu, diduga menjadi penyebab kematiannya.
Menurut informasi, gajah Yongki (15) yang merupakan gajah jinak anggota Elephant Patrol TNBBS itu ditemukan mati, dengan bagian depan tubuhnya sudah tanpa gading lagi pada Jumat (18/9) pagi.
Diperkirakan gajah yang berasal dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur ini, dibunuh pada Kamis (17/9) hingga Jumat dini hari oleh kawanan pemburu satwa liar yang diperkirakan berkeliaran di sekitar TNBBS.
Selama ini, Yongki didatangkan dari TNWK dan sudah enam tahun menjalankan tugas penghalau konflik gajah di wilayah Pemerihan Kecamatan Bengkunat areal sekitar hutan TNBBS.
Sejumlah staf Worldwide Fund for Nature (WWF) Indonesia Lampung dan Balai TNBBS-TNWK menyatakan prihatin dan berduka atas nasib tragis dialami gajah Yongki itu.
"Selamat Jalan Yongki dan semoga pelaku pembunuhan segera diketahui," ujar Edi Sabarudin, salah satu staf rumah tangga dan lapangan WWF Indonesia Lampung.
Diduga gajah Yongki telah dibunuh oleh kawanan pemburu liar yang memang mengincar gadingnya, sehingga sudah tak ada lagi. Kematian gajah Yongki baru diketahui Jumat pagi harinya, setelah pada malam sebelumnya diketahui masih ada di lokasi camp patroli gajah di Bengkunat itu.
Diperkirakan para pelakunya sudah merencanakan aksi itu dengan matang, sehingga ulah mereka tidak diketahui petugas TNBBS maupun pihak terkait di sana, padagal gajah ini berada di dekat camp.
Para aktivis lingkungan di Lampung berharap pelaku segera diusut dan ditangkap, sehingga dapat segera diproses hukum sebagaimana mestinya.
Belum diperoleh konfirmasi dari pihak Balai TNBBS atau pimpinan WWF Indonesia di Lampung atas kematian gajah Yongki itu. Namun para pihak berwenang sudah melihat kondisi bangkai gajah Yongki, dan dipastikan pengusutan sedang dilakukan untuk memastikan penyebab kematian dan siapa pelakunya.
Berita Terkait
Bek Timnas Calvin Verdonk: Tiga poin lawan Arab Saudi harga mati
Senin, 18 November 2024 5:24 Wib
Kapolda Lampung tegaskan netralitas Polri harga mati dan demokrasi harus terjaga
Selasa, 12 November 2024 12:19 Wib
Kejati Kepri jerat 3 WN India pembawa 106 kg sabu dengan ancaman hukuman mati
Sabtu, 9 November 2024 6:51 Wib
JPU tuntut dua peracik narkoba "happy water" di Semarang hukuman mati
Selasa, 29 Oktober 2024 19:16 Wib
KKB tembak mati seorang warga di Pagaleme
Selasa, 22 Oktober 2024 18:26 Wib
Kurir sabu-sabu 28 kg dan 14.431 ekstasi divonis mati
Jumat, 27 September 2024 5:07 Wib
8 napi pidana mati masih menunggu di Lapas Rajabasa
Senin, 23 September 2024 13:55 Wib
Jika terpilih, Trump akan berlakukan lagi hukuman mati
Sabtu, 31 Agustus 2024 5:48 Wib