Jelang pemilu, harga beras medium dan premium di Babel bertahan tinggi

id Pemilu,harga beras,stok beras,Babel

Jelang pemilu, harga beras medium dan premium di Babel bertahan tinggi

Stok beras di Provinsi Kepulauan Babel cukup hingga dua bulan kedepan. (ANTARA/ HO-Aprionis/Mega)

Untuk menekan harga beras ini, kita akan mengelar operasi pasar setelah penyelenggaraan pemilu tahun ini, katanya
Pangkalpinang (ANTARA) - Disperindag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan harga beras jenis medi8um dan prenium masih bertahan tinggi, karena harga di daerah asal komoditas sudah mengalami kenaikan menjelang Pemilu 2024.

"Saat ini stok beras cukup berlimpah, namun harga masih tinggi," kata Kepala Disperindag Provinsi Kepulauan Babel Tarmin AB di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan berdasarkan pemantauan harga beras di sejumlah pasar moderen dan tradisional Kota Pangkalpinang pada Senin (12/2/2024), harga beras jenis medium merek KTJ, Matahari dan Sendok masih bertahan Rp16.000 per kilogram dari harga normal Rp13.000 per kilogram.

Demikian juga harga beras jenis prenium merek Jeruk, RM dan TR masing-masing bertahan Rp17.000 per kilogram dari harga normal Rp14.500 per kilogram.

"Untuk menekan harga beras ini, kita akan mengelar operasi pasar setelah penyelenggaraan pemilu tahun ini," katanya.

Ia menyatakan saat ini stok beras yang ada mencapai 8.463 ton tersebar di 16 gudang distributor dan akan ditambah lagi 3.450 ton, maka total stok beras dalam sepekan ke depan mencapai 11.913 ton.

"Dalam pekan ini penambahan stok beras tiba dan bongkar di pelabuhan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kenaikan harga beras yang lebih tinggi," katanya.

Menurut dia, ketersediaan stok beras yang terdata ini hanya dilakukan di gudang distributor, sementara stok beras di pedagang pengecer tidak dilakukan pendataan, sehingga persediaan beras di masyarakat kurang lebih mencapai 20.000 ton.

"Harga beras ini murni karena harga beras di daerah asal di Pulau Jawa dan Sumatera sudah tinggi, sehingga para pelaku usaha mengikuti perkembangan harga komoditas tersebut," katanya.