Siswa Yayasan Rasyid Sedayu kunjungi lokasi program maggot Dompet Dhuafa Lampung

id Siswa Yayasan Rasyid Sedayu, program Dompet Dhuafa Lampung,Magotin Dompet Dhuafa Lampung

Siswa Yayasan Rasyid Sedayu kunjungi lokasi program maggot Dompet Dhuafa Lampung

Siswa Yayasan Rasyid Sedayu kunjungi lokasi program Dompet Dhuafa Lampung. FOTO ANTARA/HO-DOMPET DHUAFA LAMPUNG.

Di kandang Maggotin ini mereka belajar dan bersenang-senang terkait sampah organik dan ulat maggot, ungkap Yogi
Lampung Selatan (ANTARA) - Pembelajaran bagi anak tidak terbatas hanya dilakukan di dalam kelas. Pembelajaran di luar kelas memungkinkan para siswa untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang tidak dapat dipelajari di dalam kelas. 

Metode pembelajaran luar kelas terdapat berbagai bentuk, salah satunya melalui kegiatan Edukasi Trip (Edutrip). Hal ini pula yang diterapkan oleh Yayasan Rasyid Sedayu di Lampung Selatan.

Sebanyak 25 siswa-siswi yang berasal dari TKIT dan SDIT Rasyid Sedayu melakukan kunjungan ke salah satu lokasi program pemberdayaan Dompet Dhuafa Lampung, Selasa (22/01/2024).

Kunjungan ini dalam rangka mengajak anak-anak untuk melakukan wisata edukasi (edutrip) ke kandang program Maggotin Dompet Dhuafa Lampung yang terletak di Karang Anyar, Lampung Selatan. Maggotin adalah program ekonomi berbasis lingkungan yang diinisiasi Dompet Dhuafa Lampung.

Diketahui, program Maggotin Karang Anyar telah membudidayakan maggot yang kemudian terintegrasi dengan peternakan unggas dan budidaya ikan air tawar.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Lampung Yogi Achmad Fajar menyambut bahagia kedatangan para murid dari Yayasan Rasyid Sedayu. Sebab, edutrip ini merupakan yang pertama kali berlangsung di program MaggotIn.

"Alhamdulillah, senang sekali dengan kehadiran adik-adik siswa-siswi Rasyid Sedayu. Di kandang Maggotin ini mereka belajar dan bersenang-senang terkait sampah organik dan ulat maggot," ungkap Yogi.

Ia mengucapkan rasa terima kasih atas kunjungan siswa-siswi Yayasan Rasyid Sedayu. Ia pun berharap bahwa kegiatan ini akan bermanfaat untuk para peserta.  

Dalam agenda edutrip ini, anak-anak TK hingga SD kelas 3 diajak berkeliling dan belajar tentang pengelolaan sampah organik melalui ulat maggot. 

Pertama, para siswa belajar terkait jenis-jenis sampah yakni organik dan non-organik beserta contoh-contohnya. Kemudian 25 anak tersebut diajak masuk ke kandang maggot. 

Disini, anak-anak melihat secara langsung proses ulat maggot memakan sampah organik yang telah melalui proses fermentasi. 

"Di sebelah kanan dan kiri, adik-adik bisa melihat ulat maggot. Ini ulat yang memakan sampah organik hingga habis," ujar Wawan menjelaskan selaku penanggung jawab program MaggotIn. 

Wawan juga menjelaskan terkait siklus kehidupan maggot, mulai dari lalat, bertelur hingga menjadi ulat maggot. Lebih lanjut Wawan menjelaskan fungsi lain dari ulat maggot. Yakni, sebagai pakan untuk hewan ternak dan juga ikan. 

Ia bahkan mengajak anak-anak untuk memegang dan memberi makan langsung ayam, itik dan ikan yang terdapat dalam program Dompet Dhuafa Lampung tersebut. 

Meski sempat merasa takut, banyak anak-anak yang memberanikan diri memegang maggot. 
"Ulatnya geli ya, dia gerak-gerak ditanganku," ucap salah satu peserta edutrip.

Setelah memegang langsung ulat maggot, para peserta justru semakin antusias dan berebutan untuk memegang dan memberi makan ayam, itik dan ikan.  

"Awas-awas, cepetan ulatnya geli gerak-gerak di tanganku," teriak salah satu peserta sembari lari untuk memberik makan itik.

Selanjutnya, para peserta diberikan edukasi terkait pupuk yang berasal dari maggot. 

Selain belajar terkait maggot dan jenis-jenis sampah, para siswa juga diberikan kuis berhadiah pada akhir kegiatan. Mereka berebutan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.  

Kepala SDIT Rasyid Sedayu, Tia Paramitha mengucapkan terima kasih atas kesempatan edukasi yang diberikan. 

"Terima kasih Dompet Dhuafa Lampung telah mengajak kami berkunjung ke sini. Anak-anak bahagia bisa belajar terkait sampah organik, maggot dan sebagainya. Semoga bermanfaat bagi kita semua," tuturnya. (Kerjasama)