Bandarlampung (ANTARA) -
Institut Teknologi Sumatera (Itera) bertekad hadir dalam mendukung langsung pembangunan daerah Lampung khususnya di bidang pertanian dan ketahanan pangan.
"Khusus di bidang pertanian, Itera menawarkan pemanfaatan pupuk organik yang dihasilkan dari Integrated Waste and Agro Center ITERA (IWACI)," kata Raktor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kamis.
Dia mengatakan bahan pupuk organik yang dihasilkan tersebut telah diuji coba di beberapa daerah di Lampung, hingga luar daerah, dan dinilai mampu menurunkan ketergantungan petani dengan pupuk anorganik hingga 50 persen.
"Pusat pengelolaan sampah terintegrasi atau IWACI Itera, saat ini juga masih terus dikembangkan dan sempurnakan, sebagai sistem pengelolaan sampah masa depan, yang dapat direplikasi oleh pemerintah daerah," katanya.
Rektor pun menyebutkan bahwa masih banyak lagi riset dan inovasi yang sedang dan akan dilakukan para dosen Itera, dan hal itu diharapkan dapat mendorong hilirisasi produk sumber daya alam yang dimiliki setiap daerah di Lampung, dan Sumatera.
Di sisi ketahanan pangan, Rektor juga menyampaikan, Itera melalui program studi yang dimiliki mendorong inovasi di bidang pengelolaan singkong seperti mie singkong tanpa harus melalui pengolahan bahan baku menjadi tepung.
"Sebagaimana diketahui, Provinsi Lampung adalah daerah penghasil singkong terbesar di Indonesia, namun, hal ini belum diimbangi dengan hilirisasi produk singkong. Maka kami (Itera) sudah melatih masyarakat di Labuhan Maringgai, Lampung Timur untuk membuat mie singkong," kata dia.
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Dr. Ir. Rahayu Sulistyorini, S.T.,M.T. menambahkan, sebagai komitmen kuat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Itera juga telah mempelopori pembentukan gerakan Wakaf IPTEK pertama di Indonesia.
"Gerakan ini memberikan kesempatan masyarakat turut berpartisipasi mendukung pengembangan IPTEK yang dilakukan oleh Itera. Selain itu, sebagai komitmen peningkatan riset dan inovasi, pada anggaran tahun 2024 Itera menambah dana penelitian sebesar Rp15 miliar," kata dia.