Tanggamus (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, mengimbau semua jajarannya dan masyarakat untuk siaga serta waspada terhadap kasus penyakit pneumonia.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Tanggamus Bambang Sutejo, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Senin, mengatakan, menyusul laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mencatat adanya peningkatan kasus pneumonia misterius yang menyerang anak-anak di China, oleh karena itu pihaknya mengimbau warga dan tim tenaga medis untuk selalu waspada.
"Dalam rangka mengantisipasi peningkatan kasus pneumonia di Kabupaten Tanggamus, Dinas Kesehatan melakukan langkah-langkah antara lain penguatan pengamatan penyakit (surveilans) kasus pneumonia di seluruh wilayah kerja puskesmas," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Promkes, puskesmas dan lintas sektoral untuk menggencarkan upaya promosi kesehatan berupa edukasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penyakit pneumonia.
"Disamping itu puskesmas juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit pneumonia, dan upaya pencegahan dengan berprilaku hidup bersih dan sehat," katanya.
Ia mengimbau kepada jajaran Dinkes serta masyarakat agar berupaya melakukan pencegahan dengan imunisasi untuk melindungi diri dari berbagai macam penyakit termasuk pneumonia.
"Mengimbau kepada masyarakat apabila ada yang sakit dengan gejala pneumonia agar segera ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapat pelayanan kesehatan," katanya.
Kemudian tidak hanya dengan imunisasi, pihaknya juga menganjurkan kepada masyarakat agar memakai masker apabila bergejala flu atau Pneumonia untuk mencegah penularan kepada masyarakat di sekitarnya.
Penyalahgunaan alkohol juga dapat menurunkan kekebalan tubuh sehingga tidak mampu melawan infeksi, serta menjaga pola hidup sehat guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang.
Hingga saat ini, Dinkes Tanggamus belum menangani kasus Pneumonia, oleh karena itu pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap penyakit tersebut.