Bandarlampung (ANTARA) - Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Lampung menargetkan untuk bisa menaikkan market share perbankan syariah di provinsi ini menjadi dua digit.
"Target kami di kepengurusan periode ini adalah menaikkan market share perbankan syariah di Lampung yang baru sebesar 4,7 persen menjadi dua digit," kata Ketua Umum Asbisindo Lampung periode 2023-2026 Dede Irawan Hamzah, dalam keterangan yang diterima, di Bandarlampung, Mibggu.
Dia pun mengaku optimis dapat mencapai target tersebut, melihat berkembangnya perbankan syariah di Provinsi Lampung saat ini, yang telah memiliki Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), dimana pengurusnya terdiri dari unsur pemerintah, para pakar ekonomi syariah (cendekiawan) dan pelaku ekonomi syariah dari Industri jasa keuangan syariah.
"Kami pun telah bersilaturahmi ke Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta dalam waktu dekat akan bersilaturahmi ke MUI Lampung serta para pemangku kepentingan lainnya yang tentunya senapas dalam mengembangkan ekonomi syariah di provinsi ini," ujar Dede.
Dede Irawan Hamzah yang juga Area Manager BSI Lampung mengungkapkan bahwa kinerja perbankan syariah di tahun 2022 di atas bank konvensional.
Berdasarkan data OJK Provinsi Lampung pertumbuhan bank syariah secara year on year (YoY) dari tahun 2021 ke tahun 2022 Growth YoY Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah 7,2 persen, sementara bank konvensional tumbuh 4,5 Persen.
Kemudian Growth YoY kredit di bank syariah tumbuh 19,8 persen dan di bank konvensional hanya tumbuh 5,9 persen.
“Asbisindo siap berkolaborasi dengan semua pihak dalam hal peningkatan market share dan literasi bukan hanya perbankan, namun ekonomi syariah secara umum di bumi ruwa jurai," kata dia pula.
Asbisindo merupakan perkumpulan Bank Syariah Indonesia, untuk di Provinsi Lampung Asbisindo berdiri tahun 2007.
Saat ini keanggotaan Asbisindo terdiri dari 5 Bank Umum Syariah (BUS), 4 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 11 BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah).
Sementara itu, untuk kepengurusan Asbisindo periode 2023-2026 yakni Dede Irawan Hamzah dari Bank Syariah Indonesia sebagai Ketua Umum, Mat Amin dari BPRS MAU sebagai Wakil Ketua 1, Zulhaidir dari Bank DKI Syariah sebagai Wakil Ketua 2, Hadi Susilo dari BTPN Syariah sebagai Sekretaris, dan Putri R Dewi dari Bank Mega Syariah sebagai Bendahara.