Perajin Tapis Lampung mengajak anak muda cinta produk lokal

id Lampung,Bandarlampung,Gernas BBI,IKM,UMKM,Produk Lokal,Legawifest

Perajin Tapis Lampung mengajak anak muda cinta produk lokal

Salah seorang perajin Tapis, di Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung yang menapis untuk dijadikan produk-produk lokal khas Lampung. Senin, (7/3/2022). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Di sini perajin banyak membuat model tapis dari goodybag, baju, peci, selendang, dan lainnya, yang bisa di pakai oleh kaum muda, ujarnya
Bandarlampung (ANTARA) - Perajin Tapis Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Redawati mengajak anak muda agar lebih mencintai dan menggunakan produk-produk buatan lokal.

"Kita terus gembleng anak-anak muda, khususnya yang berada di Negeri Katon agar cinta dan suka menggunakan produk yang ada nuansa tapis," kata koordinator Tapis Jejama, Negeri Katon tersebut, di Pesawaran, Senin.

Menurutnya, mencintai produk lokal juga dapat menjaga kelestarian budaya di provinsi ini, sebab dengan banyaknya anak muda yang menggunakan produk-produk khas Lampung, secara tidak langsung mereka juga telah berkontribusi dalam melestarikan dan memperkenalkan daerahnya.

Ia mengatakan dalam upaya memperkenalkan tapis ke anak-anak muda, pihaknya bersama ratusan perajin selalu melakukan inovasi agar produk-produk kerajinan sendiri yang dikerjakannya bisa lebih dekat dengan kaum muda.

"Di sini perajin banyak membuat model tapis dari goodybag, baju, peci, selendang, dan lainnya, yang bisa di pakai oleh kaum muda," ujarnya.

Pada sisi lain, ia juga menginginkan produk-produk tapis dari Negeri Katon ini dapat dikenal lebih luas, tidak hanya di Provinsi Lampung dan Indonesia, namun sampai pasar internasional.

Namun begitu, Reda mengungkapkan bahwa keinginannya agar tapis dari Negeri Katon dapat dikenal luas masih terkendala dengan tidak mahirnya perajin setempat memanfaatkan teknologi, sehingga pemasarannya pun masih memanfaatkan galeri yang berada di desanya.

"Untuk lebih dikenal sudah pasti kami ingin, tapi masih gagap teknologi (gaptek) dan belum fokus mengurus ke sini, sementara pemasaran hanya mengandalkan galeri di sini. Jadi kan kalau ada turis-turis akan kami bawa ke sini untuk lihat-lihat hand made tapis buatan perajin," kata dia.