Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat penyelesaian pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bandar Lampung.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan SPAM Bandar Lampung akan menggandakan layanan air minum perpipaan dari sebelumnya 30 persen menjadi 60 persen.“Dengan adanya SPAM Bandar Lampung, air yang berasal dari Bendungan Way Sekampung dapat dialirkan dan dijernihkan sebagai air minum bagi masyarakat Bandar Lampung. Semoga SPAM ini bisa cepat selesai sesuai target, atau bahkan bisa lebih cepat lagi,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan SPAM melalui jaringan air minum perpipaan untuk meningkatkan akses air minum aman bagi masyarakat di Kota Bandar Lampung. Penyelesaian SPAM Bandar Lampung akan melayani air minum bagi 60.000 Sambungan Rumah (SR) atau setara 300.000 jiwa di Kota Bandar Lampung.
Layanan SPAM Bandar Lampung diharapkan mampu menyuplai air bersih kepada PDAM Way Rilau sebesar 750 liter per detik yang selanjutnya didistribusikan ke 8 kecamatan di Kota Bandar Lampung, yakni Kecamatan Rajabasa (4.462 SR), Way Halim (8.836 SR), Tanjung Senang (5.990 SR), Sukabumi (9.337 SR), Labuhan Ratu (5.770 SR), Kedaton (4.406 SR), Sukarame (8.092 SR), dan Kedamaian (6.388 SR).
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Lampung, Ditjen Cipta Karya Maria Doeni Isa mengatakan progres pembangunan fisik SPAM Bandar Lampung hingga 30 Oktober 2021 sudah mencapai 48,14 persen dengan target Juni 2022 commisioning test, sehingga Juli atau Agustus 2022 sudah selesai 100%.
"Untuk mempercepat penyelesaian kami melakukan langkah-langkah salah satunya menggunakan metode Horizontal Drilling Direction (HDD) dalam proses pemasangan pipa. Kita bor menggunakan alat khusus dari 2 unit ditambah menjadi 5 unit," kata Maria Doeni.
Pembangunan SPAM Bandar Lampung merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang telah mulai pada 2018. Untuk pekerjaan KPBU selesai pada 2020 seperti unit produksi dan Jaringan Distribusi Utama (JDU) perpompaan.
Selanjutnya untuk pekerjaan yang bersumber dari APBN telah dimulai pada 28 November 2020 berupa jaringan distribusi dengan sistem gravitasi dengan memanfaatkan intake air baku dari Sungai Way Sekampung.
Secara keseluruhan, pembangunan SPAM Bandar Lampung memiliki nilai investasi sebesar Rp1,3 triliun yang terdiri dari Rp485 miliar dari badan usaha, Rp258,8 miliar sebagai Viability Gap Fund (VGF), Rp300 miliar dari APBN Kementerian PUPR, Rp150 miliar dari APBD Kota Bandar Lampung, dan Rp131 miliar dari BUMD, yakni PDAM Way Rilau untuk sambungan rumah. Pembangunan SPAM ditargetkan selesai seluruhnya pada 2024 dengan masa operasi 25 tahun sejak commercial operation date pada 1 November 2020.