Surabaya, (Antaranews Lampung) - Sebanyak lima mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Brawijaya Malang meneliti manfaat biji buah salak untuk bahan kosmetik, yakni anti-penuaan dini dan kini hasil penelitian itu sedang dipresentasikan di Thailand.
Daniel Matin AG, salah seorang anggota tim dalam komunikasi via WA dari Thailand dengan Antara di Surabaya, Senin menjelaskan bahwa selama ini biji buah salak hanya dianggap limbah yang tidak berguna.
"Padahal ada kandungan polifenol dalam biji salak yang memiliki khasiat sebagai antioksidan. Antioksidan diketahui bermanfaat untuk mencegah penuaan dini dengan cara menekan radikal bebas akibat sinar ultraviolet matahari dan mencegah penurunan kolagen," katanya.
Daniel bersama rekan se=timnya, yakni Putu Dewi Pradnya Paramitha, Dewinta Intan Rachmawati, Vicka Marcellia Indriawati, dan Eki Mayuka Trisnawati melakukan penelitian yang diakuinya sebagai pengembangan penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait.
"Proses pembuatan diawali dengan pengumpulan bahan baku, yaitu biji salak. Biji salak dikeringkan dengan oven pada suhu tinggi untuk mengurangi kadar air sehingga diperoleh serbuk biji salak yang lebih efektif diekstraksi. Biji salak kering dihancurkan hingga menjadi serbuk kemudian dimaserasi," katanya.
Terlebih dahulu, kata dia, dilakukan pemisahan ampas dan filtrat untuk didapat ekstrak cair biji salak. Ekstrak cair biji salak diolah lagi untuk didapatkan ekstrak kental.
Kemudian bahan itu diolah lagi dan produk terakhir berebentuk serum berukuran nano, kata mahasiswa asal Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, ini.
"Alasan dibuat sediaan antiaging dalam bentuk serum dikarenakan serum memiliki basis air yang lebih sesuai dengan cairan di tubuh sehingga lebih mudah menembus ke dalam lapisan kulit," katanya.
Sedangkan penghantar serum yang digunakan adalah transfersom yang memiliki karakteristik lebih fleksibel dalam menembus pori-pori kulit yang kecil tanpa memecah transfersom hingga ke target.
Daniel menyebutkan bahwa saat ini hasil penelitiannya itu sedang diikutkan lomba dan dalam prsoses presentasi di Thailand. Hasil dari penjuarian lomba itu akan diumumkan pada 6 Februari 2019 seraya dia berharap dukungan doa dari seluruh masyarakat Indonesia.
Sementara Kasubag Kearsipan dan Humas Universitas Brawijaya Kotok Gurito yang dihubungi terpisah menyatakan mengapresiasi temuan para mahasiswa itu. Ia berharap semoga temuan itu bisa diimplementasikan dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.
"Semoga temuan ini juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa UB yang lain untuk giat melakukan penelitian dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," katanya.
Berita Terkait
Mahasiswa UGM teliti biji salak serta kulit jeruk sebagai obat kanker
Jumat, 13 September 2024 5:32 Wib
Tim SAR evakuasi peziarah tersesat di Gunung Salak
Sabtu, 1 Oktober 2022 20:41 Wib
Danone-Aqua bersama TNGHS jalin kerja sama pelestarian TN Gunung Halimun Salak
Selasa, 12 April 2022 13:40 Wib
Indonesia kembali ekspor salak ke Kamboja
Kamis, 25 Juni 2020 20:21 Wib
Tiga selamat dalam peristiwa longsor batu air terjun Salak Langkat
Minggu, 23 Juni 2019 20:10 Wib
Salak Lampung
Minggu, 3 Juni 2012 11:00 Wib
Berkat Salak, Tarimin Bisa Bertemu Presiden
Sabtu, 5 Oktober 2013 16:39 Wib