Kemenkominfo segera panggil aplikator tik tok

id rudiantara

Kemenkominfo segera panggil aplikator tik tok

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ( ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Mereka akan dipanggil secepatnya. Sebetulnya Kami sudah menghubungi mereka sebelum konten tersebut diblokir, tapi tidak ada respon, kata Rudiantara
Jakarta (Antaranews Lampung) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan akan segera memanggil aplikator konten video pendek Tik Tok untuk memastikan mereka segera membersihkan aplikasi tersebut dari konten negatif dan berbau pornografi.

"Mereka akan dipanggil secepatnya. Sebetulnya Kami sudah menghubungi mereka sebelum konten tersebut diblokir, tapi tidak ada respon," kata Rudiantara usai peluncuran sistem penyampaian informasi Karhutla di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, Rabu.

Rudiantara mengatakan, aplikator Tik Tok harus segera membersihkan aplikasinya dari konten negatif dan diminta adanya jaminan harus punya sistem untuk membersihkan jika konten-konten tersebut muncul kembali.

"Sama seperti Bigo, Bigo juga dulu ditutup. Tapi mereka menyewa puluhan orang untuk membersihkan konten negatif," tambah dia.

Jika tidak ada respon dari pihak Tik Tok, kata Menkominfo maka aplikasi tersebut tidak akan dibuka.

Rudiantara mengatakan sebenarnya paltform Tik Tok bagus terutama bagi yang ingin berkreasi dan tidak ada masalah. Namun disayangkan muncul konten berbau pornografi.

"Permasalahannya bukan di platform, tapi bagaimana kita mendidik anak-anak kita. Dan ini tidak bisa salah satu sektor, dari mulai di rumah dijaga anak, diajari, di sekolah literasi tentang digital," ujar Rudiantara.

Kemkominfo resmi memblokir pijakan live streaming Tik Tok pada Selasa (3/7) karena banyak kontennya yang negatif terutama bagi anak-anak.

Rudiantara juga mengatakan, Kominfo telah berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia.

Ia menjelaskan, pendekatan oleh Kominfo sama seperti yang dilakukan kepada Bigo yang diminta untuk membersihkan dan menjaga konten, sehingga Bigo akhirnya dibuka kembali.