Bayer Indonesia Luncurkan Portal Bicarakontrasepsi.com

id Ashraf Al-Ouf, presdir pt bayer indonesia

Bayer Indonesia Luncurkan Portal Bicarakontrasepsi.com

Presiden Direktur PT Bayer Indonesia Ashraf Al-Ouf ( (Ist))

...Dengan kesadaran tentang kesehatan reproduksi dan kontrasepsi, seorang individu mampu mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya dan keluarganya...
Jakarta (ANTARA Lampung) - PT Bayer Indonesia didukung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Dewan Kontrasepsi Asia Pasifik (APCOC) Indonesia dan Ikatan Bidan Indonesia meluncurkan portal bicarakontrasepsi.com untuk menginformasikan kesehatan reproduksi.

"Situs web ini dirancang sebagai portal informasi yang akurat dan terpercaya terkait kesehatan reproduksi dan kontrasepsi yang dapat diakses siapa saja," kata Presiden Direktur PT Bayer Indonesia Ashraf Al-Ouf di Jakarta, Selasa.

Ashraf mengatakan akses, ketersediaan alat dan obat kontrasepsi merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan program keluarga berencana.

Namun informasi juga sangat berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran individu terkait kesehatan reproduksi dan kontrasepsi.

"Dengan kesadaran tentang kesehatan reproduksi dan kontrasepsi, seorang individu mampu mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya dan keluarganya," tuturnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN dr Surya Chandra Surapaty mengatakan PT Bayer Indonesia sudah lama menjadi mitra dalam program-program keluarga berencana.

"Kini tantangan program berencana berubah. Program keluarga berencana harus terus diedukasikan dan diinformasikan enggunakan teknologi informasi," katanya.

Surya mengatakan sejak 1970-an, BKKBN berhasil mengoordinasikan program Keluarga Berencana menurunkan angka kelahiran total untuk menghambat pertumbuhan penduduk di Indonesia.

Namun sejak Reformasi 1998, program keluarga berencana seolah dilupakan dan terus dilemahkan. Akibatnya, angka kematian ibu melahirkan dan bayi di Indonesia terus meningkat.

"Penyebabnya, kehamilan yang terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat dan terlalu banyak anak," ujarnya.

Surya berharap portal bicarakontrasepsi.com dapat mempercepat edukasi dan informasi mengenai kesehatan reproduksi dan kontrasepsi kepada masyarakat. (ANT)