Awas Suntik Silikon Tingkatkan Resiko Kanker Payudara

id dr vera ahli radiologi, kanker payudara

Awas Suntik Silikon Tingkatkan Resiko Kanker Payudara

Ahli radiologi dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk dr Vera Nevyta Tarigan Sp.Rad (ist)

...Bagi kaum perempuan, kalau ingin memperindah payudara jangan ke salon tetapi ke dokter bedah plastik, karena kalau di salon dilakukan suntik silikon yang meningkatkan risiko kanker payudara, kata Vera...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Ahli radiologi dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk dr Vera Nevyta Tarigan Sp.Rad mengingatkan kaum perempuan untuk tidak melakukan suntik silikon pada payudara karena meningkatkan risiko kanker payudara.

"Bagi kaum perempuan, kalau ingin memperindah payudara jangan ke salon tetapi ke dokter bedah plastik, karena kalau di salon dilakukan suntik silikon yang meningkatkan risiko kanker payudara," kata Vera di Jakarta, Jumat.

Keberadaan silikon di payudara juga tak hanya meningkatkan risiko kanker, tetapi juga menyulitkan melakukan pendeteksian dini.

"Begitu di USG, susah membedakan mana tumor dan mana yang silikon karena bentuknya sama berbentuk gumpalan." Dia menjelaskan suntik silikon tak hanya dilakukan oleh perempuan yang telah berumur, tetapi juga perempuan muda.

Walaupun belum diketahui penyebab pasti munculnya kanker payudara, namun ada beberapa faktor risiko dari kanker payudara yaitu riwayat keluarga dengan kanker payudara dan tumor jinak, haid di usia yang terlalu muda, tidak menikah, tidak menyusui, melahirkan anak pertama di atas usia 35 tahun, pola makan yang tidak sehat, konsumsi alkohol, merokok, dan stres.

Umumnya penderita kanker payudara memiliki keluhan mulai dari benjolan yang teraba di payudara, perubahan ukuran dan bentuk, kerutan pada kulit, puting yang tertarik, keluarnya cairan merah dari puting, dan teraba benjolan di ketiak.

"Kami mengajarkan para perempuan untuk memeriksa payudaranya, bisa dilakukan sendiri usai haid," kata dia.

Vera menyarankan kaum perempuan untuk hidup seimbang agar terhindar dari kanker payudara, serta menghindari makanan yang tak ada nilai gizinya.

"Perbanyak makan buah dan sayur, serta rutin olahraga," imbuh dia.