DPRD Sumsel kunker ke Lampung soal pengelolaan dana hibah KONI

id koni lampung, dprd sumsel, kunker ke koni, dana hibah

DPRD Sumsel kunker ke Lampung soal pengelolaan dana hibah KONI

Ketua Harian KONI Lampung Amalsyah Tarmizi (ANTARA/Agus Wira Sukarta)

DPRD Sumsel ingin mengetahui besaran dan pengelolaan dana hibah KONI Lampung yang digunakan untuk berbagai even dan pembinaan olahraga di Lampung
Bandarlampung (ANTARA) - Komisi V DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan studi banding ke Lampung soal pembinaan olahraga dan pengelolaan dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
 
Kedatangan rombongan Komisi V DPRD  Sumatera Selatan ke Lampung disambut Ketua Harian KONI Lampung Amalsyah Tarmizi, Sekretaris Umum KONI  Lampung Budi Darmawan dan dan jajaran pengurus KONI Provinsi Lampung.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Komisi V DPRD Sumsel David Aljufri, di Bandarlampung, Jumat, menjelaskan pihaknya berkunjung ke KONI Lampung untuk berkoordinasi mengenai mekanisme pengajuan dan penggunaan dana hibah.

"DPRD Sumsel ingin mengetahui besaran dan pengelolaan dana hibah KONI Lampung yang digunakan untuk berbagai even dan pembinaan olahraga di Lampung,"ujarnya.

David menjelaskan pihaknya ingin mendapatkan informasi mulai dari tahap pengajuan hingga realisasi anggaran selesai dipertanggungjawabkan.

"Kami sangat mengapresiasi KONI dan juga Dispora Lampung, banyak pelajaran yang kami dapat, dan ini akan kami ikuti untuk menjadi contoh bagi kami dalam memajukan olahraga di Sumsel," pungkasnya.

Ketua Harian KONI Provinsi Lampung Amalsyah Tarmizi mengatakan KONI Lampung mendapatkan anggaran Rp55 miliar pada 2023. Dari jumlah tersebut, KONI hanya menggunakan dana operasional 6 sampai 7 persen atau sekitar Rp4 miliar per tahun. 

Selebihnya, lanjut dia, disalurkan ke atlet untuk pembinaan, honor dan uang saku termasuk biaya beberapa cabang olahraga (cabor) unggulan yang melakukan training center di luar negeri. 

"Khusus untuk bonus atlet berprestasi itu di luar anggaran KONI dan diajukan terpisah ke Pemprov Lampung " ujarnya.

Sekretaris Umum KONI Provinsi Lampung Budi Darmawan menambahkan pihaknya belum mendapatkan CSR dari perusahaan, sehingga sejauh ini pembinaan olahraga masih murni mengandalkan dana hibah dari pemerintah.

"Kami mengelola anggaran yang ada sebaik mungkin untuk menambah semangat atlet dan memajukan prestasi olahraga di Lampung," tambahnya.

Baca juga: Pemprov Lampung janjikan bonus sebesar Rp300 juta bagi peraih emas PON

Baca juga: Sebagian atlet paramotor Lampung telah tiba di Aceh

Baca juga: KONI Lampung berharap cabor senam sumbang medali PON