"Inovasi irigasi gantung ini sebenarnya adalah irigasi ferosemen yang mengambil air dari saluran irigasi primer untuk mengairi Daerah Irigasi Rawa (DIR) Rawa Jitu SPP Ipil," ujar Roy Panagom Pardede, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan irigasi gantung tersebut terletak di Ipil Rawa Jitu, tepatnya di tiga desa, yaitu Desa Bandar Anom Kecamatan Rawa Jitu Utara Kabupaten Mesuji, Desa Bumi Ratu, Desa Wono Agung Kecamatan Rawa Jitu Selatan Kabupaten Tulang Bawang.
"Melalui irigasi gantung ini sebenarnya lebih efisien karena mengurangi biaya operasional perpompaan air, biasanya bisa tiga kali pompa dengan ini hanya cukup satu kali pompa bisa mengairi lahan pertanian sampai ujung jadi irit biaya bensin untuk pompa," katanya.
Dia menjelaskan irigasi gantung yang digunakan untuk mengairi daerah irigasi Rawa Jitu itu memiliki panjang 93 kilometer, dan dibangun pada 2020 dengan pengerjaan selama tiga tahun serta nilai pagu Rp97,8 miliar.
"Kebetulan di daerah Rawa Jitu itu adalah daerah pasang surut, jadi perpompaan tergantung dengan adanya pasang urut air sehingga kurang efisien. Dengan irigasi gantung ini tentu akan menambah jumlah sawah yang terairi," ujar dia lagi.
Menurut dia, irigasi gantung sepanjang 93 kilometer tersebut berpotensi mengairi lahan pertanian seluas 3.100 hektare.
"Saat ini sedang masa pemeliharaan sampai akhir tahun. Dengan melakukan perbaikan-perbaikan bekerjasama bersama masyarakat yang menggunakan irigasi gantung tersebut diharapkan irigasi gantung ini akan semakin bermanfaat bagi masyarakat," katanya pula.
Ia melanjutkan irigasi gantung tersebut beroperasi dengan memanfaatkan gravitasi bumi, sehingga air dapat mengalir ke sawah secara langsung dari Ipil Rawa Jitu.
"Diharapkan dengan inovasi irigasi gantung ini, yang tentunya mengurangi biaya operasional dan lebih efisien dalam mengairi lahan pertanian. Petani dapat melaksanakan musim tanam dua dengan maksimal tanpa terkendala mendapatkan sumber daya air untuk mengairi lahannya," ujar dia lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BBWS Lampung: Inovasi irigasi gantung efisien mengairi lahan petani