Imbauan tersebut dilakukan karena luasan area persawahan di Kota Bengkulu mengalami penurunan, sebab sebagian masyarakat telah mengalihfungsikan lahan pertanian menjadi bangunan atau perumahan.
"Kawasan pangan yang produktif tidak boleh dialihfungsikan. Insya Allah akan kita kawal bagaimana lahan di Kota Bengkulu bisa berkelanjutan tidak ada alih fungsi," kata Penjabat Wali Kota Bengkulu Arif Gunadi di Bengkulu, Kamis.
Selain itu, kawasan di Kota Bengkulu saat ini telah ditetapkan pertuntukannya masing-masing melalui regulasi pemerintah.
Seperti kawasan lahan pertanian sawah yang tidak boleh dialihfungsikan menjadi kawasan lain. Namun jika masyarakat tetap mengalihfungsikan lahan persawahan maka terancam hukuman sesuai peraturan yang berlaku.
Sementara itu, hingga saat ini total lahan persawahan di Kota Bengkulu mencapai 700 hektare namun lahan yang produktif sebanyak 675 hektare.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian bisa memaksimalkan lahan tersebut.
Sebab, berdasarkan data statistik, Kota Bengkulu memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional dengan total hasil pertanian sekitar 3,5 ribu ton dalam satu tahun.
"Untuk sementara ini persawahan Danau Dendam yang paling strategis karena irigasnya bagus. Maka tugas kita bersama untuk menjaga sisa lahan ini agar bisa tetap berproduksi," ujar Arif.
Sejak musim kemarau disertai fenomena El Nino yang terjadi hingga kini juga menjadi perhatian dari Pemerintah Kota Bengkulu, sehingga 618 hektare sawah di sejumlah wilayah di kota Bengkulu mengalami kekeringan dan banyak petani gagal panen.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu, Adriansyah menerangkan, Pemkot saat ini akan terus melakukan pendampingan ke petani untuk mendukung aktivitas pertanian, salah satunya dengan memberikan sejumlah bantuan mulai dari benih padi hingga pupuk.
"Sudah diusulkan bantuan pusat melalui provinsi berupa benihnya kurang lebih 15 ton. Untuk penyalurannya kita masih menunggu petunjuk lanjutan dari pemerintah pusat," kata dia.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian bisa memaksimalkan lahan tersebut.
Sebab, berdasarkan data statistik, Kota Bengkulu memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional dengan total hasil pertanian sekitar 3,5 ribu ton dalam satu tahun.
"Untuk sementara ini persawahan Danau Dendam yang paling strategis karena irigasnya bagus. Maka tugas kita bersama untuk menjaga sisa lahan ini agar bisa tetap berproduksi," ujar Arif.
Sejak musim kemarau disertai fenomena El Nino yang terjadi hingga kini juga menjadi perhatian dari Pemerintah Kota Bengkulu, sehingga 618 hektare sawah di sejumlah wilayah di kota Bengkulu mengalami kekeringan dan banyak petani gagal panen.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu, Adriansyah menerangkan, Pemkot saat ini akan terus melakukan pendampingan ke petani untuk mendukung aktivitas pertanian, salah satunya dengan memberikan sejumlah bantuan mulai dari benih padi hingga pupuk.
"Sudah diusulkan bantuan pusat melalui provinsi berupa benihnya kurang lebih 15 ton. Untuk penyalurannya kita masih menunggu petunjuk lanjutan dari pemerintah pusat," kata dia.