Tahun Indonesia dan WHO Mei diskusikan status endemi

id endemi covid

Tahun Indonesia dan WHO Mei diskusikan status endemi

File- Petugas kesehatan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran menyiapkan ruangan IGD di Tower 6 RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Sabtu (31/12/2022). Tower 6 RSDC Wisma Atlet Kemayoran Êmasih akan digunakan hingga Maret 2023 sebagai langkah antisipasi adanya lonjakan kasus COVID-19. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berencana menemui pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Mei tahun ini untuk mendiskusikan rencana perubahan status pandemi menjadi endemi COVID-19 di Indonesia.

"Saya ingin ketemu dengan kepala WHO sendiri nanti rencananya di bulan Mei, untuk bicara, kalau kita melakukan, apakah itu tepat atau 'proper' atau caranya yang pas, 'timing' nya yang pas seperti apa," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Posyandu Balita Cempaka 3, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu.

Menkes menjelaskan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan pejabat setingkat eselon satu di WHO terkait deklarasi endemi COVID-19 di Indonesia.

Menurut WHO, lanjut Budi, organisasi di bawah PBB itu memberikan keputusan kepada pemerintah masing-masing negara.

Namun demikian, WHO memberikan catatan untuk menyelaraskan dengan negara-negara lain yang berencana mengubah status menjadi endemi.

Sejauh ini, dua negara yang sudah berencana mendeklarasikan status endemi COVID-19 adalah Jepang dan Amerika Serikat.

"Karena ini kan pandemi dunia, akan lebih baik kalau kita koordinasi bersama antara negara-negara dunia," katanya.

Pewarta :
Editor : Hisar Sitanggang
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.