Disperindag Lampung sebut permintaan minyak goreng di pasaran tinggi

id Minyak goreng Lampung, stok minyak goreng, minyak Lampung

Disperindag Lampung sebut permintaan minyak goreng di pasaran tinggi

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Lampung M Zimmi Skil saat memberi keterangan. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Masyarakat diharapkan tidak panic buying dengan membeli minyak goreng secara berlebihan.

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung mengatakan bahwa permintaan minyak goreng di pasaran tinggi, sehingga mengakibatkan berkurangnya stok di pasaran.

"Pabrik minyak goreng selalu berproduksi jadi dipastikan stok aman, namun yang menjadi permasalahan ialah distribusinya. Akibat ada peningkatan permintaan masyarakat," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Lampung M Zimmi Skil, di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan, tingginya permintaan masyarakat atas minyak goreng tersebut terjadi setelah penerapan kebijakan minyak goreng satu harga.

"Permintaan meningkat atau panic buying di tengah masyarakat ini terjadi setelah adanya penurunan harga minyak goreng menyusul harganya yang melambung tinggi beberapa saat lalu. Jadi kita keluarkan sebanyak apapun selalu habis di beli," katanya.

Menurutnya, selain itu dalam pendistribusian minyak goreng di pasaran juga mengalami keterlambatan akibat pelaksanaan pemerataan distribusi.

"Kalau dari hasil pemantauan di lapangan setelah melakukan mediasi antara distributor dan pedagang diketahui ada beberapa poin permasalahan pertama ada pedagang yang belum terdaftar dan teregistrasi oleh distributor, jadi prioritas akan diberikan yang sudah terdaftar," ujarnya pula.

Dia melanjutkan, yang kedua dalam proses pemerataan distribusi minyak goreng itu banyak pedagang yang belum mendapatkan pasokan minyak dari distributor sesuai permintaan.

"Jadi memang ada pemerataan distribusi. Misalkan pedagang minta 100 kardus tidak akan dapat penuh tetapi distributor akan membaginya dengan pedagang lainnya jadi semua stok minyak goreng di pedagang terisi," ujar dia.

Ia menjelaskan, sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng pihaknya telah melakukan operasi pasar minyak goreng.

"Sudah dilakukan langkah operasi pasar, lalu untuk harga karena sudah di atur oleh peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 tentu akan tetap stabil, hanya saja ketersediaan stok yang harus terus di pantau," katanya lagi.

Menurut dia, untuk menjaga stabilitas ketersediaan stok minyak goreng dari berbagai jenis kemasan masyarakat diharapkan untuk tidak panic buying dan membeli minyak goreng secara berlebihan.

"Masyarakat diharapkan tidak panic buying dengan membeli minyak goreng secara berlebihan. Ini dilakukan untuk menjaga stabilitas stok secara luas di pasaran," ujarnya pula.

Diketahui sebelumnya di sejumlah retail atau pun toko milik pedagang di pasar tradisional di Kota Bandarlampung, ketersediaan minyak goreng mulai menipis dengan menyisakan beberapa unit minyak goreng kemasan 1 liter serta minyak goreng premium akibat kurangnya pasokan minyak di pasaran.

Pewarta :
Editor : Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.