Airlangga: Iklim usaha kondusif dorong performa kinerja manufaktur

id Sektor manufaktur,PMI Manufaktur,Airlangga Hartarto,Menko Perekonomian

Airlangga: Iklim usaha kondusif dorong performa kinerja manufaktur

Dokumentasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Media Group Network Summit 2022 yang dilaksanakan secara daring, Kamis (28/1/2022) (ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk mendorong performa kinerja sektor manufaktur.

Berdasarkan laporan Purchasing Managers’ Index (PMI) oleh IHS Markit, output sektor manufaktur Indonesia berada di posisi ekspansif sebesar 53,7 pada Januari 2022 atau lebih tinggi dari Desember 2021 sebesar 53,5.

“Pemerintah akan terus bekerja keras menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga performa positif ini dapat terus ditingkatkan,” katanya di Jakarta, Kamis.

Dengan demikian, sektor manufaktur melanjutkan level ekspansi selama lima bulan berturut-turut dan masih mengungguli beberapa negara ASEAN seperti Thailand sebesar 51,7, Filipina 50 dan Myanmar 48,5.

Menurut Airlangga, kinerja sektor manufaktur yang terus ekspansif ini perlu diapresiasi karena sekaligus merupakan sinyal optimisme adanya pemulihan ekonomi nasional.

“Sebagai pembuka awal tahun sinyal optimisme pemulihan ekonomi terus bertambah khususnya terlihat dari sektor manufaktur yang semakin menggeliat,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Airlangga mengatakan peningkatan demand global harus menjadi peluang yang bisa ditangkap karena output manufaktur Indonesia ke depan diperkirakan semakin tumbuh.

Terlebih lagi, IHS Markit mencatat pesanan barang ekspor Indonesia pada Januari 2022 merupakan rekor kenaikan tertinggi dibandingkan periode Januari sejak survei PMI dijalankan.

“Dengan output manufaktur Indonesia ke depan yang diperkirakan semakin bertumbuh diharapkan prospek permintaan barang ekspor juga akan terus meningkat,” kata Airlangga.

Ia menambahkan, untuk mengakselerasi kinerja ekspor dan memanfaatkan momentum yang ada maka pemerintah terus mendorong program hilirisasi komoditas unggulan seperti CPO, nikel, bauksit, tembaga hingga timah.

Selain itu, investasi pada industri 4.0 juga akan terus ditingkatkan sehingga produk-produk ekspor Indonesia ke depan semakin berdaya saing dan bernilai tambah tinggi.