PON Papua - Yusuf Barusman ingatkan kontingen Lampung jaga prokes ketat

id pon papua, ketua koni lampung, yusuf barusman, kontingen lampung, prokes

PON Papua - Yusuf Barusman ingatkan kontingen Lampung jaga prokes ketat

Ketua Umum KONI lampung M Yusuf S Barusman (tengah) (ANTARA/HO)

Kita siapkan dokter sendiri dan meskipun jumlahnya kurang, mudah-mudahan bisa mengcover kontingen. Jadi utamakan kesehatan itu harga mati, tambahnya

Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung M Yusuf S Barusman mengingatkan kontingen daerah ini untuk PON XX Papua dapat menerapkan protokol kesehatan secara ketat. 

"Saya mewanti-wanti kepada kontingen Lampung agar menjaga protokol kesehatan dengan ketat mulai dari Lampung sampai ke Papua," kata Yusuf Barusman di Bandarlampung, Selasa. 

Ia menyebutkan menjaga prokes dan kesehatan badan merupakan yang utama mengingat pandemi COVID-19 masih terjadi. 

Baca juga: PON Papua - Ketua Umum KONI: Atlet PON Lampung mulai "dipingit"

"Untuk para atlet dapat menjaga jarak atau tak berkomunikasi dengan orang lain di luar cabor atau kontingen Lampung. Terutama atlet, hanya bisa berhubungan dengan pelatih, ofisial dan manajer. Itupun juga hanya saat saat tertentu jika diperlukan komunikasi, selebihnya tolong jaga diri di kamar masing-masing,” tegas Yusuf.

Saat tidak bertanding, lanjutnya,  seluruh atlet apapun tidak diperkenankan keluar dari lingkungan hotel tempat mereka menginap. 

Hal Ini, menurutnya,  untuk menghindari segala kemungkinan tentang penularan COVID-19 dari orang-orang yang tidak dikenal.

Baca juga: PON Papua - Kontingen Lampung berangkat ke Papua bertahap

"Kemungkinan penularan COVID-19 dapat terjadi jika tak mengindahkan prokes. Kalau di Olimpiade saja yang digelar  sangat ketat, masih ada beberapa atlet positif COVID-19 dan tidak bisa bertanding. Anak-anak Lampung saya minta disiplin untuk menjaga ini. Kita siapkan dokter sendiri dan meskipun jumlahnya kurang, mudah-mudahan bisa mengcover kontingen. Jadi utamakan kesehatan itu harga mati," tambahnya.