Umat Nasrani dunia rayakan Paskah dalam suasana duka
Jakarta (ANTARA) - Umat Nasrani di seluruh dunia merayakan kebangkitan Yesus Kristus dalam suasana duka dan penuh pergumulan, ujar Sekretaris Umum PGI Pendeta Jacky Manuputty.
"Tradisi perayaan Paskah yang semarak itu berbeda pada gedung-gedung gereja yang biasanya disesaki umat untuk merayakan Paskah, hari ini terlihat sepi," katanya di Jakarta, Minggu.
Situasi itu tampak dari pintu-pintu dan gerbang gereja yang ditutup rapat karena umat merayakan Paskah dalam kebersamaan keluarga masing-masing untuk menghindari penularan COVID-19.
Jakcy mengatakan Paskah adalah perayaan terpenting dalam literasi Gereja Kristen.
Perayaan ini identik dengan peringatan kebangkitan Kristus yang dianggap suatu peristiwa sakral dalam hidup Yesus.
"Karenanya Paskah selalu dirayakan dengan meriah setelah sebelumnya umat Kristen menjalani minggu-minggu prapaskah dan Minggu sengsara untuk merenungkan kisah penderitaan Kristus," katanya.
Imbauan pemerintah terkait pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diharapkan Jakcy jangan sampai melunturkan keceriaan makna Paskah.
"Bila dengan merayakan Paskah dalam kerumunan menjadikan umat terancam, maka tindakan itu berlawanan dengan berita penting dari Paskah itu sendiri, berita tentang kehidupan saudara-saudara umat Kristiani yang Kristus kasihi," katanya.
Dalam suasana bersama keluarga, Jacky mengajak umat untuk menyimak makna Paskah yang dirumuskan oleh persekutuan gereja-gereja di Indonesia dalam situasi COVID-19 saat ini.
"Bagaimana kita dapat merayakan kehidupan, bahkan dalam segala kelimpahan, sementara kita menyaksikan begitu banyak orang berjuang di ambang batas kehidupan dan kematian akibat CIVID- 19," katanya.
Baca juga: PGI: Umat Kristen harus bersatu melawan COVID-19
Tantangan tersebut harus membuat umat terus memperjuangkan, merawat dan memberikan kehidupan.
"Bukan Dia mengancam kehidupan, itulah yang sejati untuk merawat dan memberikan kehidupan ini mengakar kuat pada identitas kita, bukan hanya sebagai umat kebangkitan namun juga umat berpengharapan," katanya.
Jacky menambahkan iman umat saat ini sedang diuji dengan cinta kasih, salah satunya adalah kepatuhan pada anjuran pemerintah untuk berdiam diri di rumah demi memutus rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: PGI Lampung : Ibadah Paskah di Gereja ditiadakan
"Tradisi perayaan Paskah yang semarak itu berbeda pada gedung-gedung gereja yang biasanya disesaki umat untuk merayakan Paskah, hari ini terlihat sepi," katanya di Jakarta, Minggu.
Situasi itu tampak dari pintu-pintu dan gerbang gereja yang ditutup rapat karena umat merayakan Paskah dalam kebersamaan keluarga masing-masing untuk menghindari penularan COVID-19.
Jakcy mengatakan Paskah adalah perayaan terpenting dalam literasi Gereja Kristen.
Perayaan ini identik dengan peringatan kebangkitan Kristus yang dianggap suatu peristiwa sakral dalam hidup Yesus.
"Karenanya Paskah selalu dirayakan dengan meriah setelah sebelumnya umat Kristen menjalani minggu-minggu prapaskah dan Minggu sengsara untuk merenungkan kisah penderitaan Kristus," katanya.
Imbauan pemerintah terkait pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diharapkan Jakcy jangan sampai melunturkan keceriaan makna Paskah.
"Bila dengan merayakan Paskah dalam kerumunan menjadikan umat terancam, maka tindakan itu berlawanan dengan berita penting dari Paskah itu sendiri, berita tentang kehidupan saudara-saudara umat Kristiani yang Kristus kasihi," katanya.
Dalam suasana bersama keluarga, Jacky mengajak umat untuk menyimak makna Paskah yang dirumuskan oleh persekutuan gereja-gereja di Indonesia dalam situasi COVID-19 saat ini.
"Bagaimana kita dapat merayakan kehidupan, bahkan dalam segala kelimpahan, sementara kita menyaksikan begitu banyak orang berjuang di ambang batas kehidupan dan kematian akibat CIVID- 19," katanya.
Baca juga: PGI: Umat Kristen harus bersatu melawan COVID-19
Tantangan tersebut harus membuat umat terus memperjuangkan, merawat dan memberikan kehidupan.
"Bukan Dia mengancam kehidupan, itulah yang sejati untuk merawat dan memberikan kehidupan ini mengakar kuat pada identitas kita, bukan hanya sebagai umat kebangkitan namun juga umat berpengharapan," katanya.
Jacky menambahkan iman umat saat ini sedang diuji dengan cinta kasih, salah satunya adalah kepatuhan pada anjuran pemerintah untuk berdiam diri di rumah demi memutus rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: PGI Lampung : Ibadah Paskah di Gereja ditiadakan