IHSG Kamis ditutup melemah

id IHSG,BI 7-day Reverse Repo Rate,Rupiah,Antaralampung.com

IHSG Kamis ditutup melemah

Dokumentasi foto - Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (20/8/2019). ANTARA FOTO/Reno Esnir/pd. (ANTARA/RENO)

Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah terbatas menyusul keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

IHSG ditutup melemah 13,72 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.239,24, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,82 poin atau 0,09 persen menjadi 972,37.

Pada Kamis ini, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Agustus 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,50 persen dari sebelumnya 5,75 persen.
 

"Pascapengumuman pemangkasan BI 7-day Reverse Repo Rate, IHSG sempat naik, namun tak lama berselang kembali turun," ujar Vice President Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih di Jakarta, Kamis.

Kendati demikian, menurut dia, kebijakan Bank Indonesia itu setidaknya menahan tekanan IHSG lebih dalam mengingat sentimen global yang bervariasi masih membuat pelaku pasar grogi.

"Situasi itu kemungkinan membuat IHSG masih akan bergerak dalam rentang yang terbatas. Hal itu karena investor masih cenderung hati-hati menunggu keputusan suku bunga acuan The Fed," katanya.

Ia memperkirakan pergerakan indeks BEI pada perdagangan akhir pekan (Jumat, 23/8) akan berada di kisaran 6.200 hingga 6.330 poin.

Sementara itu, Direktur Utama PT Foster Asset Management Andreas Yasakasih mengatakan kebijakan Bank Indonesia menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate memberi harapan bagi IHSG untuk kembali ke area tren positif ke depan.
 

"Ekonomi bisa lebih menggeliat karena biaya relatif murah," ucapnya.

Ia menjelaskan pemangkasan tingkat suku bunga acuan dapat merangsang laju perekonomian tanah air. Ketika tingkat suku bunga acuan dipangkas, maka terbuka peluang perbankan untuk menurunkan tingkat suku bunga kredit yang akhirnya dapat memacu dunia usaha untuk melakukan ekspansi.

Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI sebanyak 443.44 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,75 miliar lembar saham senilai Rp806 triliun. Sebanyak 153 saham naik, 253 saham menurun, dan 144 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei menguat 944 poin (0,05 persen) ke 20.628,01, indeks Hang Seng menguat 221,31 poin (0,84 persen) ke 26.048,72, dan indeks Straits Times menguat 5,17 poin (0,17 persen) ke posisi 3.127,74.