Warga Desa Way Muli Timur Pingsan Saat mengumandangkan Azan Shalat Jumat
Pas saya mau lanjut lagi ke hayya 'alas-shalaah kok tiba-tiba bleng gak inget lagi, katanya
Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Salah satu korban bencana tsunami Selat Sunda di perairan Pantai Selatan Desa Way Muli Timur, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung pingsan saat sedang mengumandangkan adzan shalat jumat di Masjid Nurul Huda.
"Pas saya mau lanjut lagi ke hayya 'alas-shalaah kok tiba-tiba bleng gak inget lagi ," kata dia menjelaskan usai dibopong ke luar oleh paman dan adiknya, Jumat.
Sumanta mengatakan sebelum pingsan, pada saat mengumandangkan adzan tiba-tiba dirinya teringat keluarga dan warga lainnya yang terkena bencana tsunami di Desa Way Muli Timur.
"Mau narik suara tiba-tiba kok berat, pas saya langsung narik dada saya sesak nafas. Dada saya bukan karena sesak nafas," kata dia menerangkan.
Sumanta tiba-tiba pingsan saat mengumandangkan azan. Usai dibopong ke luar masjid adzan kemudian dilanjutkan oleh jamaah lainnya.
Paman dan adik kandung Sumanta kemudian langsung memberikan segelas air putih dan kemudian diminumkannya. Selain itu air putih itu juga diusapkan ke wajahnya. Terlihat juga warga yang berada di masjid meminta Sumanta untuk istighfar.
Samaun, paman Sumanta mengatakan, keponakannya tersebut tiba-tiba pingsan karena mengingat keluarganya yang banyak meninggal akibat korban bencana tsunami.
"Saat kejadian dia ini kan yang bantu korban yang tertimpa reruntuhan, mungkin kepikiran. Saya juga ikut bantu dia kami angkat korban-korban," kata dia.
"Pas saya mau lanjut lagi ke hayya 'alas-shalaah kok tiba-tiba bleng gak inget lagi ," kata dia menjelaskan usai dibopong ke luar oleh paman dan adiknya, Jumat.
Sumanta mengatakan sebelum pingsan, pada saat mengumandangkan adzan tiba-tiba dirinya teringat keluarga dan warga lainnya yang terkena bencana tsunami di Desa Way Muli Timur.
"Mau narik suara tiba-tiba kok berat, pas saya langsung narik dada saya sesak nafas. Dada saya bukan karena sesak nafas," kata dia menerangkan.
Sumanta tiba-tiba pingsan saat mengumandangkan azan. Usai dibopong ke luar masjid adzan kemudian dilanjutkan oleh jamaah lainnya.
Paman dan adik kandung Sumanta kemudian langsung memberikan segelas air putih dan kemudian diminumkannya. Selain itu air putih itu juga diusapkan ke wajahnya. Terlihat juga warga yang berada di masjid meminta Sumanta untuk istighfar.
Samaun, paman Sumanta mengatakan, keponakannya tersebut tiba-tiba pingsan karena mengingat keluarganya yang banyak meninggal akibat korban bencana tsunami.
"Saat kejadian dia ini kan yang bantu korban yang tertimpa reruntuhan, mungkin kepikiran. Saya juga ikut bantu dia kami angkat korban-korban," kata dia.