Desa Braja Harjosari Pilihan Agrowisata di Lampung

id Desa Wisata Braja Harjosari, Desa Wisata Lampung Timur, Desa Wisata

Desa Braja Harjosari Pilihan Agrowisata di Lampung

Tunggang kuda salah satu daya tarik wisata di Desa Wisata Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur. (Foto: ANTARA Lampung/Muklasin)

Lampung Timur (ANTARA Lampung) - Rindu suasana pedesaan dan ingin berwisata ke desa, pilihannya bisa berkunjung ke Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung karena desa ini telah mencanangkan sebagai desa agrowisata.

Suhada, koordinator lapangan wisata Desa Braja Harjosari, di desanya, Jumat, mengatakan setelah dicanangkan sebagai desa wisata beberapa tahun lalu desanya mulai ramai dikunjungi wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara meskipun jumlahnya belum terlalu signifikan.

Desa Braja Harjosari umumnya tidak berbeda dengan desa-desa lainnya di daerah Lampung Timur, dan sedikit yang membedakan desa ini sengaja menyediakan agrowisata dan wisata budaya.

Menurut Suhada, daya tarik berwisata ke Desa Braja Harjosari adalah pengunjung bisa terlibat langsung dengan aktivitas warga desa sekitar, di antaranya memetik buah jambu kristal di ladang, belajar membuat jamur, membuat kerajinan tungku masak, dan menanam padi di sawah serta tinggal di rumah warga desa (homestay).

Desa Wisata Braja Harjosari juga menawarkan wisata pengamatan satwa gajah liar karena lokasi desa ini berdekatan langsung dengan hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) sebagai habitatnya gajah Way Kambas.

Di sini wisatawan akan bisa menyaksikan langsung gajah-gajah liar TNWK yang kerap keluar hutan untuk mencari makan di areal perladangan warga sekitar.

Suhada menyatakan desanya akan terus ramai dikunjungi karena saat ini tengah dikembangkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Timur agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung.

Sejumlah fasilitas wisata tengah dibangun dan penambahan sarana prasarana penunjangnya, yaitu satu sanggar seni dan lima unit tempat berkumpul serta bersantai atau gazebo tengah dibangun di sekitar areal pengamatan satwa gajah liar. Sanggar seni ini berfungsi sebagai tempat pentas seni dan kebudayaan untuk menghibur wisatawan.

Penambahan sarana penunjang lainnya, yaitu satu unit kapal speedboat berkapasitas 12 penumpang dan 1 unit speedboat kapasitas 25 penumpang. Sekarang ini baru tersedia 1 unit speedboat kapasitas 12 penumpang.

"Adanya speedboat ini untuk wisata susur sungai, sehingga pengunjung yang ke sini bisa menikmati wisata susur sungai di tepi hutan TNWK. Pengunjung bisa menyaksikan satwa hutan Way Kambas seperti gajah, burung dan monyet dan kera berbagai jenis, menyaksikan laut dan rimbun hutan mangrove dari atas speedboat pada objek wisata mangrove Pasir Sakti," katanya lagi.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lampung Timur juga memberikan bantuan 2 ekor kuda jantan. Kuda-kuda ini pun sudah bisa ditunggangi wisatawan.

Kepala Desa Braja Harjosari Misbakhul Munir mengungkapkan desanya kerap dikunjungi wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal. Sejumlah mahasiswa juga kerap melakukan kegiatan kerja lapangan di desanya.

Pada 14 Februari lalu, sejumlah wisatawan asing yang kesemuanya adalah mahasiswa Asal Melbourne, Australia melakukan kunjungan lapangan sekaligus berwisata ke desa itu.

Dia menyebutkan jumlah pengunjung ke desanya tahun 2016 sebanyak 160 wisatawan mancanegara, dan 2.000 wisatan nusantara berwisata ke desanya. Tahun 2017 baru tercatat 40 wisatawan mancanegara dan 250 wisatawan nusantara.