Misa malam Natal bernuansa musik tradisional di Lampung

id Misa malam Natal lampung, natal lampung, misa nuansa budaya

Misa malam Natal bernuansa musik tradisional di Lampung

Misa malam Natal menggunakan nuansa adat dan budaya tematik Jawa di Gereja Katolik Santa Maria Immaculata oleh Paguyuban Karawitan Santa Maria Immaculata. Bandarlampung, Selasa (24/12/2024). (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Kami yang generasi tua ini ingin menggugah generasi muda agar mereka mengenal serta melestarikan budaya dan ini dimulai dari gereja.

Bandarlampung (ANTARA) - Misa malam Natal di Gereja Katolik Santa Maria Immaculata, Kota Bandarlampung, Lampung, menonjolkan nuansa tradisional yang terlihat dari iringan musik karawitan dalam kegiatan peribadatan.

"Dalam setiap kegiatan besar di gereja, kami berupaya untuk mengajak umat mencintai budayanya. Oleh karena itu dalam misa malam Natal kali ini untuk musik pengiring misa menggunakan musik tradisional karawitan," ujar Ketua Paguyuban Karawitan Santa Maria Immaculata Ignatius Agus Suwardoyo di Bandarlampung, Selasa malam.

Ia mengatakan, selain iringan alat musik gamelan Jawa, sebanyak 13 lagu pengiring liturgi misa malam Natal dilantunkan dengan berbahasa Jawa.

"Ini sebenarnya menjadi salah satu bentuk inkulturasi budaya, dan tahun ini memang menggunakan budaya Jawa, tapi ini dilakukan juga dari budaya suku Batak, suku Lampung dan dari suku yang ada di Indonesia bagian timur untuk musik pengiring di kegiatan selanjutnya secara bergantian," katanya.

Agus menjelaskan paguyuban karawitan yang bertugas mengiringi misa malam Natal terakhir tepat di pukul 21.00 WIB, merupakan paguyuban yang dikembangkan oleh gereja dengan tujuan agar tetap menjaga kelestarian budaya daerah.

"Pemain gamelan ini ada dua kelompok yang pertama adalah pemain gamelan dari kelompok perempuan dan dari kelompok pria. Tapi malam ini yang bertugas adalah kelompok gamelan pria dan yang wanita bertugas koor menyanyikan lantunan lagu pujian berbahasa Jawa," ucap dia.

Menurut dia, pelaksanaan misa malam Natal dengan menggunakan alunan musik gamelan sekaligus berpakaian adat, menjadi upaya untuk mengingatkan generasi muda di gereja agar mencintai serta melestarikan budaya.

"Kami yang generasi tua ini ingin menggugah generasi muda agar mereka mengenal serta melestarikan budaya dan ini dimulai dari gereja. Target kami nanti akan melatih anak sekolah minggu, pemuda bermain musik tradisional dan bernyanyi menggunakan bahasa daerah," tambahnya.

Baca juga: Wali Kota Bandarlampung sebut perayaan malam Natal berjalan aman